23 C
Padang
Rabu, Desember 4, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

TB-HIV dan HIV/AIDS di Padang Pariaman Makin Mengkuatirkan
T

- Advertisement -

Padang Pariaman, beritasumbar.com,-Penyebaran kasus TB-HIV dan HIV AIDS  di  Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, semakin mengkuatirkan. Hingga Juli 2018 sudah ditemukan 318 kasus TB dan 32 orang  kasus baru terkena HIV/AIDS di Padang Pariaman. Demikian terungkap dari pertemuan  Civil Society Organitation (CSO) Coordination & Netrworks at District Level bersama SSR TB-HIV Care Aisyiyah Padang Pariaman, Jumat (10/8) di Lubuk Alung.
Menurut Ketua PD Aisyiyah Padang Pariaman Betri Murni, ada 48  kader Aisyiyah berupaya keras mendatangi rumah ke rumah penderita TB yang dikenal juga dengan penyakit TBC. Kader mendatangi penderita TB agar bersedia mendapatkan pengobatan sampai sembuh. Bahkan diantara kader tersebut seperti pengemis untuk menyakinkan penderita TB agar menjalani pengobatan.
Diakui, kata Betri, TB dikatakan penyakit memalukan. Padahal penyakit tersebut bisa diobati hingga sembuh. “Banyak pasien TB, baru saja penyakitnya sudah berkurang dan dirasakan sudah tidak mengganggu kesehatan, langsung berhenti berobat. Padahal sesungguhnya masih harus menggunakan obat sampai sembuh total. Karena pengobatan membutuhkan waktu hingga 6 bulan. Diantara penderita TB, belum sembuh total, kemudian merantau dan tidak minum obat lagi di rantau. Akhirnya  kambuh lagi,” kata Betri.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Padang Pariaman Deby Afrina mengungkapkan, Januari hingga Juli 2018 sudah ditemukan 318 orang penderita TB, 10 orang diantaranya anak-anak. Sebanyak 3 orang diantaranya juga TB-HIV/AIDS, artinya 3 orang penderita TB sekaligus terinfeksi HIV/AIDS.
“Tahun 2018 ditargetkan 930 orang penderita TB bisa ditemukan. Sedangkan terduga penderita TB di Padang Pariaman berjumlah 2.383 orang. Bahaya besar dari penderita TB dan HIV/AIDS adalah, 1 orang bisa menularkan penyakit tersebut kepada 200 orang lain. Dari 32 orang terinfeksi HIV/AIDS yang ditemukan, umurnya 15 hingga 40 tahun,” kata Deby yang juga pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Padang Pariaman.
Menurut  Koordinator Program Dasril, kegiatan ini membahas isu kekinian TB yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. Makin kompleksnya penyebaran penderita TB, maka sangat dibutuhkan keterlibatan aktif berbagai stakeholder. Sehingga kita melibatkan berbagai pihak agar berperan aktif dalam sosialisasi pemberantasan dan penyembuhan TB.
Sekretaris Forum Kabupaten Sehat Padang Pariaman Armaidi Tanjung mengungkapkan, makin banyak ditemukan penderita TB dan HIV/AIDS, terutama di kalangan usia remaja dan muda, sangat dibutuhkan sosialisasi di lingkungan lembaga pendidikan seperti sekolah. “Makin banyak perilaku seks  bebas yang terjadi kalangan usia muda, terutama di kalangan pelajar,  semakin dibutuhkan informasi yang benar terhadap resiko dari perilaku menyimpang tersebut,” kata Armaidi.
Pertemuan juga dihadiri  Ketua PD Muhammadiyah Padang Pariaman Fakhri Zaki, perwakilan dari Tim Peduli TB-HIV Saiyo Sakato Padang Pariaman, MUI, IBI, Forum Walinagari, PPNI, SSR dan KNPI. (bus)

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img