Limapuluh Kota – Ruas jalan penghubung antara Kenagarian Sungai Naniang dan Baruahgunuang, Kecamatan Bukit Barisan mengalami rusak parah sehingga mengakibatkan jalan itu tidak dapat dilewati masyarakat. Sebagai wujud protes, kedua warga daerah tersebut menanam pohon pisang di badan jalan yang terban sedalam 3 meter dengan panjang 60 meter.
Hal itu ditanggapi Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan. Wabub mengungkap beberapa isu yang beredar di tengah masyarakat saat ini. Seperti adanya kekecewaan masyarakat, yang menanam pohon pisang akibat kerusakan jalan di Nagari Sungai Naniang. Menurutnya, hal ini perlu ditindaklanjuti secara serius oleh instansi terkait.
“Ini saya menilai, tanggung jawab kerja, pejabat di instansi pemerintah daerah ini yang sudah mati. Pejabat kita lebih suka berbuat ‘makar’ merongrong birokrasi ini dengan cara persekongkolan dan tipu daya, menganggu kestabilan pemerintahan, ketimbang bekerja sesuai tanggung jawab,” sebut Buya Feri.
Selain jalan rusak yang tidak tertangani di Bukik Barisan, di Lareh Sago Halaban, beberapa waktu lalu juga ada belasan orang yang terindikasi DBD, tetapi belum terlihat adanya tindaklanjut dari dinas terkait. Ada pula beberapa waktu lampau dua masyarakat di Harau yang meninggal, ketika menggali sumur.
“Saat itu, kejadian dilaporkan dari jam 08.00 WIB, tapi baru ditangani jam 11.00 WIB. Maka dari itu, saya ingatkan, mari tingkatkan kepedulian terhadap tugas tanggung jawab kita selaku pelayan masyarakat. Karena kita disumpah, bekerja menjalankan tugas buat kelangsungan hidup masyarakat,” tutupnya