Oleh: Ns. Dewi Murni, M.Kep
Peristiwa tawuran di kalangan remaja terutama pelajar masih sering terjadi hingga saat ini meskipun, aparat keamanan telah berupaya turun langsung ke lapangan untuk menertibkan dan mencegah aksi tersebut. Tawuran biasanya disebabkan oleh adanya konflik dan berbagai alasan yang melibatkan dua kelompok, seperti tawuran antar geng motor, antar kampung, atau antar sekolah. Banyak remaja terlibat dalam tawuran karena mereka ingin menunjukkan eksistensi, merasa lebih unggul dari yang lain, atau bahkan untuk mendapatkan popularitas di kalangan teman sebaya. Tindakan ini tidak hanya meresahkan masyarakat sekitar namun juga menimbulkan dampak ketidaknyamanan dan keresahan. Hal ini memicu kekhawatiran para orang tua terhadap keselamatan anak-anak mereka.
Tawuran tidak hanya menimbulkan kerugian bagi lingkungan sekitar, tetapi juga berdampak buruk pada masa depan para pelakunya. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting dalam mencegah anak-anak terjerumus ke dalam aksi negatif ini. Pola asuh yang tepat, disertai komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, menjadi kunci utama dalam mengatasi persoalan ini. Dengan pendekatan yang penuh perhatian. Orang tua dapat membimbing anak untuk memilih jalan yang lebih positif demi masa depan yang lebih cerah.
Sebagai orang tua, kekhawatiran tentu muncul jika anak mereka terlibat dalam aktivitas berisiko seperti tawuran. Lingkungan keluarga memiliki peran penting sebagai pondasi awal pembentukan karakter anak. Orang tua perlu terlibat aktif dan terus memantau perkembangan anak, terutama saat memasuki masa remaja yang rentan terhadap pengaruh negatif dari pergaulan. Menjalin komunikasi yang baik, menciptakan suasana keluarga yang harmonis, dan memberikan pemahaman agama yang kuat atau peningkatan kecerdasan spritual. Dengan dukungan orang tua, tujuan yang sama menjadi langkah strategis untuk mencegah anak tidak terjerumus ke dalam tindakan yang merugikan. Berikut peran yang dapat dilakukan orang tua dalam mencegah anak terlibat aksi tawuran.
1. Mengawasi Pergaulan Anak
Lingkungan dan pergaulan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku remaja. Orang tua perlu mengetahui dengan baik siapa saja teman-teman dekat anaknya. Memahami lingkungan tempat anak sering beraktivitas. Tindakan pengawasan ini bukan dimaksudkan untuk membatasi kebebasan anak, tetapi untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam kelompok yang rentan melakukan tindakan negatif, seperti tawuran. Berdiskusi dengan anak mengenai konsekuensi buruk dari pergaulan yang salah dapat membantu membuka wawasan dan pemikiran mereka.
2. Menjaga Komunikasi yang Baik
Di era sekarang, banyak orang tua yang kesulitan membagi waktu dengan anak-anak mereka karena, kesibukan pekerjaan. Hal ini sering membuat mereka lupa akan tanggung jawab penting sebagai orang tua. Sebaiknya, orang tua meluangkan waktu di akhir pekan untuk berkumpul bersama anak-anak, mendengarkan cerita, dan memahami perasaan mereka. Dengan menjalin kedekatan dan berperan sebagai teman, anak akan merasa nyaman dan lebih terbuka kepada orang tua.
3. Mengajarkan Nilai Empati dan Toleransi
Mengajarkan anak untuk peka terhadap perasaan orang lain dan menghormati perbedaan, hal ini dapat menjadi langkah penting untuk mencegah mereka terlibat dalam konflik. Anak yang memiliki rasa empati cenderung lebih berhati-hati sebelum melakukan tindakan yang dapat menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui percakapan, cerita, atau contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengedukasi Dampak Buruk Tawuran
Orang tua perlu memberikan edukasi kepada anak mengenai risiko yang dapat terjadi jika mereka terlibat dalam tawuran. Penting untuk menjelaskan bahwa tindakan tersebut dapat berujung pada konsekuensi yang serius, seperti cedera fisik, masalah hukum, hingga merusak masa depan mereka. Dengan memberikan pemahaman yang jelas, anak akan lebih mampu berpikir matang dan mempertimbangkan dampak jangka panjang sebelum terlibat dalam konflik fisik.
5. Menjaga Hubungan Harmonis Dalam Keluarga
Keharmonisan dalam keluarga memiliki dampak besar terhadap perilaku anak. Ketika anak merasa bahwa rumah adalah tempat yang aman dan penuh kasih sayang, mereka cenderung tidak akan mencari pelarian di luar rumah. Orang tua perlu menciptakan lingkungan rumah yang nyaman dan saling mendukung, sehingga anak merasa dihargai dan tidak terdorong untuk mencari perhatian dengan cara yang salah.