Pasaman Barat,BeritaSumbar.Com,-Dalam upaya mendukung perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatra Barat, tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Andalas yang diketuai oleh Rizki Dwi Setiawan, S.TP., M.Si., telah melaksanakan program pembinaan terhadap usaha ikan lele asap milik Gusni Afrida. Usaha ini berlokasi di Batang Lingkin, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Program pembinaan ini berlangsung dari bulan Mei hingga Desember 2024 dengan tujuan utama meningkatkan kualitas produk, efisiensi pengelolaan usaha, serta memperluas akses pasar.
Program ini mencakup berbagai kegiatan yang dirancang untuk memberikan dampak langsung pada keberlanjutan usaha. Salah satu fokus utama adalah pelatihan mengenai Good Manufacturing Practices (GMP) atau cara produksi pangan olahan yang baik. Pelatihan ini memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan dalam seluruh proses produksi. Dengan menerapkan GMP, mitra usaha dapat meminimalkan risiko kontaminasi, menjaga kualitas produk, serta memenuhi standar pasar modern.
Selain itu, pelatihan terkait pengemasan vakum juga diberikan untuk meningkatkan daya tahan produk sekaligus menambah nilai jual. Penggunaan kemasan vakum tidak hanya membantu memperpanjang masa simpan produk tetapi juga memberikan tampilan yang lebih profesional. Tim pengabdian turut menyediakan desain label kemasan yang sesuai dengan persyaratan regulasi untuk mendukung pengajuan izin edar SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Hal ini penting agar produk dapat dipasarkan secara lebih luas dan diakui legalitasnya.
Manajemen produksi juga menjadi salah satu fokus utama dalam program ini. Pelaku usaha dibimbing untuk melakukan pencatatan yang konsisten pada setiap tahap produksi, mulai dari kedatangan bahan baku, persiapan, proses pengasapan, hingga distribusi dan penjualan. Pencatatan ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menjadi dasar untuk perencanaan usaha yang lebih baik. Dalam aspek pemasaran, pelatihan khusus diberikan untuk membantu pelaku usaha memanfaatkan teknologi digital. Materi yang diberikan mencakup strategi pemasaran melalui e-commerce dan langkah-langkah praktis untuk membuat toko online. Dengan mengadopsi pemasaran digital, diharapkan produk ikan lele asap dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pemenuhan regulasi juga menjadi perhatian dalam program ini. Pelaku usaha diberikan pemahaman tentang pentingnya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), izin edar PIRT, serta pelabelan kemasan sesuai standar. Tim pengabdian mendampingi mitra usaha dalam proses pengajuan izin PIRT untuk produk ikan asap, yang termasuk kategori yang diperbolehkan menurut Peraturan BPOM Nomor 2 Tahun 2024. Kepatuhan terhadap regulasi ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen tetapi juga memberikan perlindungan hukum bagi pelaku usaha.
Selain pelatihan, program ini juga memberikan bantuan alat produksi untuk mendukung penerapan GMP di tempat produksi. Salah satu alat yang diberikan adalah oven pengasapan yang dimodifikasi. Oven ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi proses pengasapan dengan menjaga produk tetap higienis dan terlindung dari potensi cemaran. Dengan penggunaan oven ini, waktu pengasapan menjadi lebih singkat, panas lebih terkonsentrasi, dan kematangan produk lebih merata. Selain oven, alat lain seperti vakum sealer, box container industri, pisau belah stainless steel, meja stainless steel, sepatu boot, dan apron produksi juga disediakan. Bantuan ini didasarkan pada kebutuhan mitra usaha untuk meningkatkan kualitas produk serta memastikan proses produksi sesuai standar GMP.
Program pengabdian ini bertujuan menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi UMKM mitra. Dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, pelaku usaha diharapkan mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar pasar modern. Tidak hanya itu, program ini juga membuka peluang kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat. Universitas Andalas, melalui kegiatan ini, berperan aktif dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada pelaku usaha, sehingga dapat mendorong inovasi produk dan pengelolaan usaha yang lebih profesional.
Program pengabdian ini juga memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi dan mengembangkan produknya. Dengan pengelolaan yang lebih terorganisir dan teknologi yang lebih modern, UMKM seperti usaha ikan lele asap dapat menjadi contoh sukses bagi pelaku usaha lainnya di Sumatra Barat. Ini membuktikan bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat memberikan hasil yang nyata dan berkelanjutan.
Melalui dukungan Universitas Andalas, program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas produk tetapi juga memperkuat daya saing UMKM di era modern. Dengan produk yang lebih tahan lama, pengelolaan usaha yang profesional, dan pemasaran digital yang efektif, usaha ikan lele asap diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menciptakan UMKM yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi.