Oleh : Sovia Susianty
Dosen Fakultas Keperawatan Unand
Kesehatan anak adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Masalah stunting pada anak telah menjadi perhatian serius didunia saat ini. Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik dan mental anak terhambat karena kekurangan gizi dan perawatan yang cukup. Stunting terjadi ketika anak mengalami pertumbuhan fisik yang terhambat, yang mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya.
Hal ini mempengaruhi perkembangan otak anak, yang dapat berdampak buruk pada kemampuan belajar dan produktivitas di masa depan. Masalah stunting dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti faktor kesehatan anak , faktor kesehatan ibu selama hamil, ketersediaan fasilitas layanan kesehatan, serta permasalah sosial dan ekonomi di masyarakat, Banyak keluarga yang memiliki akses terbatas terhadap gizi yang seimbang dan perawatan kesehatan yang memadai.
Pola asuh yang baik adalah salah satu faktor kunci dalam mencegah stunting pada balita. Keluarga memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan memberikan asuhan penuh kasih, nutrisi yang tepat, kualitas tidur yang cukup, edukasi tentang kesehatan dan kebersihan, serta pemantauan pertumbuhan, keluarga dapat berkontribusi besar dalam upaya mencegah stunting dan memastikan bahwa anak-anak mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat dan kuat
Masalah stunting pada anak di Kelurahan Lambung Bukit tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah masalah yang telah ada selama beberapa tahun, dan upaya untuk mengatasinya telah dilakukan oleh pihak terkait, terutama Puskesmas Pauh. Puskesmas Pauh telah memberikan pendampingan kepada ibu hamil dan ibu menyusui dalam hal gizi dan perawatan anak.
Program pemantauan pertumbuhan anak telah diterapkan untuk mendeteksi stunting sejak dini. Selain itu, edukasi tentang pentingnya pola makan seimbang dan nutrisi yang baik telah disebarkan ke masyarakat. Program-program ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas setempat.
Terkait dengan edukasi pada keluarga, Pada Senin, 24 Juli 2023 mahasiswa Program Profesi Ners fakultas Keperawatan Universitas Andalas, pada siklus Keperawatan Komunitas kembali menurunkan mahasiswa selama kurang lebih 5 minggu untuk melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga, yang mana masalah stunting menjadi prioritas untuk dikunjungi.
Senada dengan apa yang disampaikan tersebut, Ibu Ns.Sovia Susianty, M.Kep selaku Pembimbing Akademik Program Profesi juga menyampaikan bahwa setelah menyelesaikan Profesi Keperawatan Keluarga ini mahasiswa dapat mencapai kompetensi yaitu : melakukan pengkajian keperawatan keluarga, menentukan masalah keperawatan yang ada dikeluarga, serta bersama keluarga menentukan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dilanjutkan dengan implementasi dan evaluasi apa yang sudah dicapai dikeluarga