Lima Puluh Kota, – Tim Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Padang (UNP) memberikan pendampingan kegiatan Praktikum IPA berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics) dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan ini sejalan dengan diseminasi buku saku panduan praktikum yang disusun dan dikembangkan oleh tim pada tahun 2021.
Kegiatan yang diselenggarakan di SMP N 1 Kecamatan Harau ini diikuti oleh 53 orang guru IPA SMP se Kabupaten 50 Kota. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Eva Suzana, S.Pd mengungkapkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena program kerja MGMP selama ini baru seputar penyusunan kurikulum dan bahan ajar dan belum pernah mendapatkan pelatihan dan pendampingan kegiatan praktikum untuk pembelajaran IPA.
Ketua tim pelaksana, Firda Az Zahra, S.Pd, M.Si mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan kegiatan praktikum IPA yang sederhana tanpa menggunakan alat-alat laboratorium. Praktikum yang diperkenalkan mengadopsi pendekatan STEAM dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan (science), Teknologi (technology) teknik (engineering), seni (art) dan Matematika (mathematics) yang merupakan disiplin ilmu yang penting bagi kemajuan kehidupan di abad ke-21.
Sebagai pembuka kegiatan praktikum, peserta terlebih dahulu diperkenalkan dengan pembelajaran STEAM dan manfaatnya dalam pembelajaran IPA. Narasumber materi ini, Arief Muttaqiin, M.Pd mengungkapkan pembelajaran STEAM dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keretampilan berpikir kreatif siswa yang tentunya sesuai dengan paradigma Output Based Education dalam Kurikulum Merdeka.
Kemudian, peserta mendapatkan pelatihan pelaksanaan beberapa topik praktikum sederhana seperti pembuatan lampu lava, rainbow milk, pemodelan paru-paru, robotic hand, dan mobil-mobilan bertenaga balon dengan dipandu oleh narasumber dari dosen Pendidikan IPA UNP Monica Prima Sari, M.Pd dan Rani Oktavia, M.Pd. Topik-topik praktikum ini memanfaatkan bahan-bahan lokal yang mudah ditemui ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti botol air mineral bekas, sabun cuci piring, pewarna makanan, kertas akrton, dan bahan-bahan lainnya yang tidak berbahaya. Selain meningkatkan semangat siswa dalam belajar IPA, kegiatan ini juga diharapkan dapat membarikan inspirasi dan ide bagi guru IPA dalam menghidupkan suasana pembelajaran IPA di ruangan kelas. (*/Di)
