Agam, beritasumbar.com – Kepedulian yang tinggi kembali diperlihatkan Minang Diaspora Network Global (MDNG) terhadap korban terdampak bencana alam yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar).
Kali ini, MDNG atau Perantau Minang se Dunia beri bantuan bagi korban banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi beberapa hari lalu di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
“Bantuan disalurkan hari ini wujud kepedulian Perantau Minang se Dunia atas bencana yang melanda beberapa wilayah di Sumbar,” ujar Wakil Bendahara MDNG, Yeni Halim di sela-sela penyerahan bantuan, Selasa (9/4/2024).
Yeni menyampaikan, sebanyak 820 kilogram beras diserahkan MDNG kepada korban yang terdampak akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.
“Ke- 820 kilogram beras diantar perwakilan MDNG ke posko tanggap darurat. Bantuan diterima Bupati Agam, Dr H Andri Warman,” paparnya.
Ia mengatakan, bantuan ini bersumber dari perantau minang yang tersebar diberbagai negara seperti, Indonesia, Kuwait, Amerika, Belanda, Australia dan lainnya.
Untuk diketahui, sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) telah dilanda bencana alam yaitu bajir, seperti terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman dan Pasaman.
Pascabencana terjadi di tiga daerah itu, MDNG hadir guna meringankan derita yang dialami korban, dengan menyalurkan bantuan seperti, sebanyak 2.100 paket sembako yang berisikan minyak, beras, telor, gula serta juga ada bantuan berupa pakaian.
Seperti tak kunjung habisnya, setelah bencana terjadi di tiga kabupaten di Sumbar ini, bencana alam kembali menerjang Ranah Minang.
Bencana bajir lahar dingin Gunung Marapi melanda Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam pada Jumat sore (5/4/2024), menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, fenomena ini dipicu oleh hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut.
Sebagaimana telah disampaikan Kepala BPBD Agam, Budi Prawiranegara, bahwa kejadian ini terutama berdampak pada Kecamatan Canduang dan Sungai Pua, dengan berbagai kerusakan termasuk pemutusan jalan pertanian dan kendaraan yang terjebak.
Banjir ini tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga berdampak pada rumah warga dan akses jalan di beberapa nagari, termasuk Bukik Batabuah dan Nagari Sungai Pua.
Banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi ini, telah membuat sejumlah warga yang terdampak langsung mengalami kerugian yang sangat besar.
Terlebih lagi, peristiwa ini terjadi jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H tahun 2024, di saat umat muslim bergembira menghadapi hari raya Idul Fitri, namun kegembiraan itu menjadi ujian bagi korban banjir lahar dingin Gunung Marapi.
MDNG merupakan lembaga bergerak di bidang sosial masyarakat, meringankan beban diderita para korban terdampak, MDNG bergerak cepat dan menyalurkan bantuan paling dibutuhkan oleh warga.
“Sekali lagi kami sampaikan, khusus di Kabupaten Agam ini kita salurkan 820 kilogram beras, sebagai kebutuhan dasar korban terdampak bencana banjir lahar dingin,” ungkapnya. (Mta)