Oleh: Ns. Muthmainnah, M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Setiap orang mendambakan keturunan. Tidak sedikit yang menjadikan keturunan sebagai alas an untuk menikah. Sosok anak kecil yang kelak menjadi kelestarian garis keturunan dari orang tua. Kehamilan merupakan penyatuan spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan implantasi. Tempat bertumbuhnya janin pada kehamilan normal adalah di dalam kandungan.
Kehamilan ektopik adalah kejadian dimana kehamilan terjadi di luar kandungan. Kehamilan ektopik bisa terjadi pada wanita manapun, tidak memilih wanita dari ras tertentu, umur tertentu atau dari golongan masyarakat tertentu. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik yaitu hamil di usia 35 atau lebih, penyakit menular seksual, hamil di luar kandungan sebelumnya, Riwayat operasi (aborsi, operasi di area panggul atau perut dan sebagainya), penggunaan alat kontrasepsi spiral dan kebiasaan merokok. Frekuensi kehamilan ektopik adalah 1% dari seluruh kehamilan dan 90% kasus terjadi di tuba fallopi. Selain di tuba fallopi, kehamilan ektopik bisa terjadi di ovarium, serviks atau rongga abdomen.
Gejala kehamilan ektopik sama dengan gejala kehamilan pada umumnya. Hasil test pack positif, mentruasi berhenti, mual muntah, nyeri dada dan sebagainya. Hampir-hampir tidak ada yang berbeda antara kehamilan ektopik dan kehamilan biasa. Walaupun begitu, beberapa gejala khas yang dialami oleh wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik. Sering sakit menusuk di perut disertai pusing, nyeri pinggang dan pinggul, perdarahan vaginal, sakit punggung, perdarahan vaginal serta mual dan muntah.
Penyebab terjadinya kehamilan ektopik melibatkan banyak faktor. Secara teoritis, semua faktor yang mengganggu migrasi embrio ke dalam rongga endometrium dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Obstruksi merupakan penyebab dari separuh kasus kehamilan ektopik ektopik. Obstruksi dapat terjadi inflamasi kronik, tumor intrauterine dan endometriosis. Komplikasi kehamilan ektopik yang terburuk adalah ruptur uteri atau tuba yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan massif, syok dan kematian.
Jika mengalami gejala seperti kehamilan ektopik periksakan diri ke fasilitas pelayanan Kesehatan. Pengobatan kehamilan ektopik tergantung pada perkembangan kehamilan dan lokasi menempelnya sel telur. Penanganan kehamilan ektopik bisa dengan obat-obatan atau dengan operasi.