Press release: BEM Univ Riau, ( facebook Kabinet Biru Langit BEM Univ Riau)
Tuntutan dan kecaman mahasiswa atas kebijakan kenaikan harga BBM oleh pemeritah terus dilakukan. Mahasiswa kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak.
Gabungan mahasiswa yang terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Riau dan peguyuban pekanbaru melakukan aksi kembali. Sekitas pukul 13.00 WIB mahasiswa sudah berkumpul di kesekretariatan BEM UR.
Aksi mahasiswa diawali dengan konvoi dengan menggunakan kendaraan motor roda dua dari kampus UR langsung ke gedung DPRD Provinsi Riau. Begitu sampai di sana ratusan langsung menyerbu dan menguasai gedung DPRD Provinsi Riau.
Di Gedung DPRD Prov Riau mahasiswa juga mengadakan Sidang Paripurna Rakyat. Presiden mahasiswa Universitas Riau, Zulfa Hendri memimpin langsung sebagai Ketua Sidang Paripurna ini, didampingi oleh Hendri Al Ihsan, Topan Rezki Erlando dan Suyeni sebagai Wakil Ketua.
“Melalui Sidang Paripurna Rakyat ini, mengingat dalam 1 bulan kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI banyak melakukan banyak hal yang meresahkan masyarakat, banyak melakukan kebohongan dengan mengatasnamakan rakyat. Maka melalui Sidang Paripurna Rakyat ini memutuskan dan menetapkan JOKO WIDODO-JUSUF KALLA “Mundur dan Berhenti” dari jabatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia”, ujar Zulfa disambut tepuk tangan dan riuh dari massa aksi Sidang Paripurna ini.
Massa aksipun akhirnya keluar dengan tertib, tanpa melakukan perusakan apapun di Ruang Paripurna DPRD Riau. Selanjutnya massa aksi berorasi menyampaikan kecaman terhadap kenaikkan BBM oleh Presiden Joko Widodo.
Topan Rezeki Erlando, Kordinator Lapangan Aksi ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk mulai menyuarakan Reformasi Jilid II. Ada TIGA TUNTUTAN yang disuarakan oleh Gerakan Rakyat Riau Menuntut, yang terdiri dari BEM Se-Riau, LMND, SRMI, KAMMI, HMD PRD, dan BMR. Tuntutan ini dinamakan dengan TRITURA (TIGA TUNTUTAN RAKYAT) :
1. Batalkan Kenaikan BBM
2. Turunkan Jokowi – JK
3. Segera Nasionalisasi Aset Strategis Bangsa (Sektor Migas dan lain lain)
Massa-pun bergerak menuju Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau, yang berada di Jalan Sudirman (Samping SPBU). Disini massa aksi menyampaikan orasi dengan tertib.
“PDI Perjuangan adalah parpol yang konsisten menolak kenaikkan BBM selama 10 tahun kepemimpinan SBY, meskipun harga minyak dunia sedang tinggi. Namun, ketika berhasil merebut kekuasaan pada 2014 ini, Joko Widodo (Kader yang diusung PDI-P) dan menjadi Presiden RI ke-7 menaikkan harga BBM hampir 40%. Dan PDIP mendukungnya”, orasi Zulfa Hendri, sambil memimpin pembakaran Foto Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“PDI P, Ingat Buku Merah 2012, dan Buku Putih 2013 yang kalian bagikan, dengan linangan air mata buaya Ibu Megawati. Disitu ada solusi mengatasi jebolnya APBN, karena subsidi BBM. Ternyata setelah berkuasa, baru rakyat sadar bahwa semua itu pencitraan orang-orang munafik” tutur orator lainnya.
Hanya sekitar 10 menit didepan kantor DPD PDI-P, massa-pun melanjutkan konvoi sepeda motornya kembali ke Universitas Riau. “mulai saat ini, jam ini dan detik ini rakyat Riau tidak lagi mengakui Jokowi sebagai presiden RI.” Kata Ien Suyeni selaku menteri sosial politik BEM UR dalam orasinya.