Payakumbuh,BeritaSumbar.com,- Rusaknya jalan lintas Sumbar menuju provinsi Riau di Desa Tanjuang Alai Kecamatan XIII Koto Kampar Riau sangat berdampak kepada para pedagang pedagang dan pengusaha transportasi duo provinsi ini. Untuk bisa ke Riau dari Sumbar atau sebaliknya harus via Taluak Kuantan-Sijunjung.
Rute tersebut sangat memakan waktu perjalanan dengan tambahan biaya tidak sedikit. Untuk biaya perjalanan kami mengeluarkan biaya dua kali lipat dari biasanya, kata Ril salah satu pedagang sayur mayur dari Sumbar ke Riau yang berangkat setiap hari.
Ruas Jalan di KM 106 Tanjung Alai kecamatan XIII Koto Kampar tahun ini alami kerusakan parah. Beberapa bulan lalu juga sempat di tutup total. Dalam minggu ini setelah sempat membuat macet panjang akhirnya di tutup selama 3 hari (Rabu 27/11 sampai Jumat 29/11) dan sekarang diberlakukan buka tutup.
Jalur ditutup dari pukul 06.00 wib pagi sampai jam 18.00 wib. Dari jam 18.00 wib sampai esok paginya di berlakukan buka tutup.
Luapan keluhan pengendara ramai di media sosial baik akun pribadi maupun akun media yang memposting ulangnya.
Saat media ini mencoba mengorek informasi dari salah seorang sopir pick up yang rutin mengantar dagangan sayur mayur ke Pasar Induk (AKAP) Pekanbaru mengeluhkan panjangnya waktu ditempuh dari Payakumbuh menuju Pekan Baru. Butuh waktu minimal 12 jam di perjalanan pak, kata salah seorang sopir gudang sayur Bungo Rimbang. untuk biaya perjalanan naik dua kali lipat lebih. Tapi mau bagaimana lagi jalan satu satunya cuma via kiliran jao terang, Sopir Pick Up Merk karanggo Jantan tersebut sebelum ngegas tunggangannya Sabtu 30/11 siang menuju Pekanbaru.
keluhan berat juga disampaikan sopir Truk Navata yang rutenya Ujung Batu dan pasir Pangiraian, Jalur semakin jauh untuk ditempuh. Tidak ada jalan alternatif terdekat buat ke kabupaten Rokan Hulu dari Limapuluh Kota. Jalan yang amlas sebelum simpang Candi Muara Takus.
Sementara jalan alternatif ke Rokan Hulu hanya di Muara takus. Semoga Pemprov Riau bisa mengatasi jalan yang rusak untuk sesegeranya bisa kami lalui kembali, terang sopir Navata dan rekannya sebelum melanjutkan perjalanan ke Riau