25 C
Padang
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Hama Tanaman Sawi dan Cara Pengendaliannya
H

Kategori -
- Advertisement -

Oleh: Dr. Silvia Permata Sari S.P., M.P.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Sawi, salah satu tanaman sayuran yang bisa dimanfaatkan daunnya baik segar ataupun sudah diolah. Tanaman ini walau bukan berasal dari Indonesia namun punya kecocokan iklim untuk tumbuh kembang di negeri ini.

Sehingga tidak heran banyak ditemui di pasar pasar atau ladang tanaman sawi ini. Biasanya mudah tumbuh di ketingan 5 sampai 1200 mdpl.

Tanaman yang bernama latin Brassica sintensis L ini banyak disukai karena rasanya enak, bernutrisi, dan harga jualnya relatif terjangkau. Budidaya sawi tergolong mudah, bahkan tanaman ini bisa ditanam di rumah. Namun, menanam sayuran ini juga ada kendalanya, salah satunya adalah serangan Organisme Pengganggu Tanaman atau dikenal dengan istilah OPT (hama, penyakit, gulma). Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) bisa membuat tanaman rusak, menurunkan produksi bahkan dapat menyebabkan gagal panen.

Beberapa jenis hama dan penyakit pada tanaman sawi dengan cara mengatasinya yaitu sebagai berikut :

1.Lalat Liriomyza sp

Hama tanaman sawi lainnya yaitu Liriomyza sp. Hama ini bisa menyerang daun sawi dan menyebabkan daun memiliki bercak kuning kecoklatan. Larva daun Liriomyza sp. akan memakan daun yang membuat daun rusak. Cara membasminya yaitu rotasi (pergiliran tanaman), pestisida nabati, sanitasi, musuh alami, dan insektisida kimia sebagai alternatif terakhir jika tinggi populasi hama lalat Liriomyza sp.

  1. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Hama ulat grayak (Spodoptera litura) menyerang sawi dengan cara memakan daun tanaman sawi sehingga menyebabkan daun berlubang dan hanya menyisakan tulang daunnya saja. Umumnya hama ulat grayak ini banyak menyerang tanaman sawi pada musim kemarau karena metamorfosa hama ulat grayak membutuhkan waktu yang singkat di saat musim kemarau. Cara pengendalian hama ini bisa dengan membersihkan areal kebun sawi kita dari gulma atau rumput liar (sanitasi), pestisida nabati, penggunaan musuh alami, tanam refugia, dan terakhir jika populasi hama ulat grayak tersebut tinggi maka semprot insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

  1. Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)

Plutella xylostella atau hama perusak daun merupakan jenis hama yang bersifat nokturnal (aktif pada malam hari) sedangkan pada siang hari hama ini bersembunyi di bawah permukaan daun atau sisa-sisa tanaman. Ciri-ciri hama perusak daun ini adalah warnanya hijau dan panjangnya sekitar 8 mm. Hama ulat Plutella xylostella merusak tanaman sawi dengan memakan daun sawi, sehingga menimbulkan lubang pada daun sawi dan hanya meninggalkan tulang dan urat daun tanaman sawi saja (daun terlihat transparan). Hama tanaman Plutella xylostella biasanya tumbuh dan menyerang tanaman sawi pada musim kemarau dan menyerang tanaman sawi yang masih muda. Cara membasminya yaitu dengan tumpang sari, pergiliran tanaman, pestisida nabati, penggunaan musuh alami, terakhir dengan insektisida jika populasi hama perusak daun tersebut tinggi.

  1. Ulat tanah Agrotis ipsilon

Umumnya hama Agrotis ipsilon menyerang sawi pada malam hari dan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ciri-ciri hama ulat tanah Agrotis ipsilon tersebut adalah berwarna hitam dan coklat. Gejala serangannya pada tanaman sawi adalah perakaran tanaman sawi putus dan terpotong, tanaman sawi menjadi layu, menguning dan mati. Cara pengendalian hama ulat tanah Agrotis ipsilon ini dengan melakukan pembersihan lahan (sanitasi), tanam refugia, rotasi tanam, dan terapkan pola tanam tumpang sari.

Demikianlah berbagi ilmu mengenai beberapa hama pada tanaman sawi beserta cara pengendaliannya. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan sahabat pembaca semua. Salam Pertanian.

SPS#DosenPertanianOrganik#CalonProfesorMudaAmin.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img