Payakumbuh – DPRD Kota Payakumbuh Payakumbuh Sumatera Barat (Sumbar) meminta pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk meningkatkan pengawasan untuk meningkatkan pengawasan saat pergantian tahun 2015 dengan 2016.
“Untuk stakeholder yang menjadi penanggungjawab keamanan dan ketertiban untuk lebih meningkatkan pengawasan, terutama di lokasi yang rawan maksiat,” kata Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Yendri Bodra di Payakumbuh, Selasa.
Ia mengatakan, selain itu juga lokasi yang rawan tersebut ugal-ugalan, tawuran, ataupun hal-hal yang mengganggu ketertiban umum.
Pihaknya mengimbau semua masyarakat untuk menjalani pergantian tahun dengan lebih sederhana, tidak terlalu konsumtif, serta menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat.
“Kami telah sampaikan hal tersebut kepada pemerintah daerah agar dapat saling bekerjasama untuk menjalankannya,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Payakumbuh, Swandel Muchtar mengatakan pihaknya telah mengeluarkan edaran untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan, tetapi berupayalah agar tahun berikutnya untuk lebih baik.
Kemudian, ia juga menegaskan semua lokasi wisata di daerah itu tetap dibuka saat pergantian tahun.
Sementara itu, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Syamsul Bahri Chatib mengimbau masyarakat untuk menjauhi ‘tasyabbuh’, meniru gaya atau cara berpakaian yang digunakan pada upacara atau ibadah agama lain, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Menurutnya, penggunaan pakaian yang berkaitan dengan perayaan agama lain tersebut berhubungan dengan akidah, dan ada hukumnya dalam Islam. (Ant/Oleh M R Denya Utama)