Payakumbuh, BeritaSumbar.Com-– Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD- PPNI) Kota Payakumbuh mendukung penuh program Pemerintah Kota Payakumbuh terkait pemberian imunisasi polio dan pembentukan posyandu prima di lima kelurahan, yang diresmikan oleh Pj. Walikota Payakumbuh, Rida Ananda, Senin lalu, (6/3/2023).
” Kami mendukung penuh program pemerintah kota Payakumbuh terkait pemberian imunisasi polio pada bayi dan balita, serta layanan posyandu prima. Saya menginformasikan ke teman sejawat perawat yang berada di layanan kesehatan agar melaksanakan program tersebut dengan sebaik- baiknya. Mengingat telah terjadi KLB Polio di propinsi tetangga. Untuk itu, kita perlu mendukung upaya pencegahan dari pemerintah kota, “kata Ns. Yulia, S.Kep ketua DPD PPNI Kota Payakumbuh, Selasa (7/3/2023).
Dikatakan Yulia, anggota PPNI tersebar di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, baik di Puskesmas maupun di instansi kesehatan lainnya. “Saya telah membangun komunikasi pada anggota PPNI, agar program imunisasi polio dan posyandu prima ini, benar- benar dilaksanakan sepenuh hati, manakala sejawat perawat diberi amanah mengemban tugas itu, di tempat kerjanya masing-masing” tutupnya.
Sekedar informasi, virus Polio adalah virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang hidup di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan di sumsum tulang belakang akibat terinfeksi virus dimaksud. Polio bisa menginfeksi semua usia, terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
Dihimpun dari situs Kementrian kesehatan, (7/3/2023) bahwa, awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara-negara industri. Sebab, melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun. Pada tahun 1950an dan 1960an polio telah terkendali dan praktis dihilangkan sebagai masalah kesehatan masyarakat di negara-negara industry. Hal ini setelah pengenalan vaksin yang efektif.
Pada 1988, pemberantasan Polio Global dimulai, lebih dari 2,5 miliar anak telah diimunisasi polio. Sekarang masih terdapat 3 negara endemis yang melaporkan penularan polio yaitu Afganistan, Pakistan dan Nigeria. Pada Juni 2018, dilaporkan adanya kasus polio di negara tetangga Papua New Guinea, sehingga diperlukan adanya peningkatan kewaspadaan dini terhadap masuknya virus polio ke Indonesia.
Masih menurut data Kemenkes, tepat pada tanggal 24 November 2022, ditemukan tiga anak positif virus polio tanpa gejala, tapi mengalami lumpuh layuh mendadak di Kabupaten Pidie, Aceh. Sebelum temuan di atas, juga terdapat satu temuan kasus polio di Kabupaten yang sama. Dengan kejadian tersebut, polio dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) oleh pemerintah. Sehingga propinsi lain, diminta untuk melakukan pencegahan melalui program imunisasi polio. (Anton Wijaya)