Dinas Perhubungan dan Komunikasi Payakumbuh berkunjung ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Kunjungan dipimpin Kadishubkom Adrian, SH, M.Si dengan membawa sejumlah staf terkait itu, mempelajari cara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membangun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Kadishubkom Adrian yang masih berada di Bandung, saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Jum’at (20/9), mengaku banyak masukan yang diperoleh dalam kunjungan tersebut. Segala regulasi yang disiapkan Pemrop Jawa Barat dalam membangun Bandara telah diterimanya. “Kita puas mendapatan oleh-oleh berupa regulasi pembangunan Bandara,” katanya.
Menurut Adrian, pembangunan BIJB yang peletakan batu pertamanya dilakukan pimpinan daerah setempat, Agustus 2013, diproyeksikan rampung 2016 nanti. Tapi, Pemprop setempat telah memulainya dengan feasibility study (studi kelayakan), sejak tahun 2003 lalu. Luas areal yang disiapkan untuk itu mencapai 5.000 hektar, meski akhirnya tidak sebanyak itu yang digunakan.
Menurut Adrian, Kadis Perhubungan Jawa Barat diwakili Kepala Bidang Transportasi Darat, Andreas Wijanto didampingi Kasi Perhubungan Udara serta tim kerja bandara BIJB, mengatakan, salah satu alasan membangun BIJB untuk menampung overload penumpang di Bandara Soekarno Hatta yang sangat padat sekali.
Andreas Wijanto, menyarankan, jika pembangunan Bandara Luak Limopuluah sudah menjadi kesepakatan bersama, seyogianya dituangkan dalam bentuk kerjasama antar daerah. “Kami di Propinsi Jawa Barat, sudah punya Kantor Badan Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Bandar Udara Internasional. Di kantor itulah seluruh kegiatan dirancang, jelas Andreas dikutip Adrian.
Menurut Adrian, langkah awal yang akan dimulai dalam pembangunan Bandara Luak Limopuluah, memastikan kelembagaan badan kerjasama itu. Selain itu, kepastian penyerahan lahan, mencantumkan pembangunan bandara dalam RPJMD Propinsi Sumbar, Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, selain meminta persetujuan DPRD kedua daerah dan provinsi.
Menurutnya, jika masih ada suara-suara sumbang yang dialamatkan kepada pemko dalam perencanaan pembangunan bandara, dikatakan Adrian, merupakan cambuk baginya dalam menyiapkan langkah kerja yang benar.