26 C
Padang
Jumat, Desember 6, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Alam takambang Jadi Guru
A

Kategori -
- Advertisement -

Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand

Alam Takambang jadi Guru, begitulah falsafah hidup yang dianut oleh masyarakat Minang secara turun temurun dalam menjalani kehidupan. Falsafah ini mengajarkan kepada anak cucu tentang selalu belajar memperbaiki diri dari segenap unsur yang ada di alam yang terbentang luas dan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat menjadi ilmu. Segala fenomena yang terjadi di alam dapat ditarik sebagai sebuah pembelajaran baik dari segi falsafah maupun sebagai prinsip-prinsip yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial. Berbagai unsur-unsur yang terkandung di alam (air, angin, api, tanah) dapat ditarik dan ditelaah sebagai bentuk nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan.

Sama hal sebatang pohon kurma yang memberikan banyak pelajaran bagi kita yang bisa memahaminya. Kenapa harus pohon kurma? Apa keistimewaannya? Mungkin itulah pertanyaan yang pertama kali diucapkan semua orang ketika hal itu disampaikan. Tapi Pernahkah terpikirkan oleh kita tentang bagaimana cara pohon kurma tumbuh di tengah gurun pasir? Atau bagaimanakah cara menanam pohon kurma di tengah gurun pasir yang tandus?

Itulah pohon kurma, pohon yang memiliki banyak keistimewaan. Hampir semua bagian pohonnya berguna bagi kehidupan manusia. Mulai dar akar, daun, pelepah, batang, hingga buahnya dapat dimanfaatkan. Selain itu, pohon kurma dikenal juga sebagai pohon yang tahan banting. Bagaimana tidak, Bayangkan ditengah gurun pasir yang tandus, tidak ada kehidupan, air yang sangat terbatas, cuaca yang panas namun pohon kurma mampu tumbuh dengan baik meskipun terkadang terpaan badai ganas yang menghadang.

Mengapa pohon kurma bisa sedemikian kuat? Berdasarkan penelitian para ahli, bahwa kekuatan pohon kurma bersumber dari perakarannya yang dalam. Diketahui bahwa akar kurma menancap pasi hingga ratusan meter sampai ia menemukan sumber air. Keberadaan pohon kurma menjadi penanda bagi orang-orang yang berada ditengah gurun yang gersang dan tandus yang menandakan bahwa disana ada sebuah kehidupan. Kemungkinan besar dibawah permukaan pohon kurma terdapat sumber air dan makanan.

Rahasia terbesar kokoh dan tegapnya pohon kurma diawali dari proses penanamannya sendiri. Ketika biji kurma mulai ditanam didalam lubang pasir yang dalam, diatasnya diberi batu sebagai tekanan. Miris memang, masih dalam keadaan berbentuk biji sudah diberi beban pada kehidupannya. Tapi jangan salah dulu, beban yang berat itulah yang mengokohkan hidupnya. Ketika biji mulai menampakkan tanda-tanda kehidupan, tekanan yang beraty tadi tidak langsung menjadikannya sebagai pucuk yang keluar dari dalam tanah, melainkan akan menumbuhkan akar terlebih dahulu ke dalam tanah sampai menemukan air, tak peduli berapa dalam sumber air itu ada maka sedalam itulah akar kurma akan tumbuh. Setelah akar yang tumbuh ke dalam tanah menemukan sumber air, maka biji kurma itu akan menumbuhkan tunas dan memecahkan bebatuan yang menimbunnya hingga tunasnya tumbuh dan hidup berjuang tak kenal rasa takut akan hawa panas karena sudah mempunyai modal yang kuat yaitu akar yang begitu panjang dan dalam hingga ke sumber mata air di bawah gurun pasir.

Kesulitan demi kesulitan dalam kehidupan, sejatinya, seperti tunas kurma, bukan untuk menghancurkan kita. Ia ada untuk menguatkan dan menyiapkan kita tumbuh dengan kuat. Menerjang badai, melewati beragam rintangan yang akan datang menerpa. Apalagi bagi para amil zakat yang makin hari makin menua dan saat yang sama menuju karya-karya terbaik dalam kehidupannya.

Pada pohon kurma kita bisa belajar, ternyata kesulitan, tantangan dan tekanan hidup bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita. Malah sebaliknya, justru membuat kita berakar semakin kuat. Seperti pohon kurma, tidak sekadar bertahan, tapi pada waktunya nanti, benih yang sudah mengakar kuat itu, akan menjebol “batu masalah” yang selama ini menekan. Kita bukan hanya akan menang, tapi juga akan bertahan dalam kemenangan.

Pepatah kuno mengatakan “Orang Benar akan bertunas seperti pohon Kurma”. Jadi sobat semua, marilah kita menjadi pohon kurma yang memiliki banyak keistimewaan, mengubah rasa sakit yang sebuah potensi diri dan bangkit memenangkan arus kehidupan.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img