BeritaSumbar.com,- Sambuang atau yang lazim dikenal sebagai kecombrang merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Zingiberaceae dan tersebar cukup luas di Indonesia. Memiliki nama latin Etlingera elatior , Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia yang dibuktikan dengan studi etnobotani di pulau Kalimantan, dimana 70% dari spesies yang ada mempunyai nama lokal lainnya di pulau tersebut dan lebih dari 60% spesies yang ada mempunyai paling tidak satu manfaat yang digunakan oleh penduduk pulau Kalimantan.
Tanaman sambuang memiliki beragam nama diberbagai daerah di Indonesia. Dikenal dengan”kencong” atau ”kincung” di Sumatra Utara, ”kecombrang” di Jawa, ”honje” di Sunda, ”bongkot” di Bali, dan ”bunga kantan” di Malaysia. Orang barat menyebut tanaman ini torch ginger atau torch lily karena bentuk bunganya yang mirip obor serta warnanya yang merah memukau. Beberapa orang juga menyebutnya dengan nama philippine waxflower atau porcelein rose mengacu pada keindahan bunganya.
Seperti yang kita ketahui bahwa tanaman ini dapat tumbuh di area terbuka, dataran rendah, dan pinggiran hutan primer dan sekunder. Spesies ini tumbuh subur pada tanah kaya akan humus, tanah dengan pH asam, tempat yang teduh, dan tanaman ini hidup secara bergerombol. Kecombrang tumbuh dengan baik di ketinggian antara 0-1700 mdpl.
Secara morfologi, tanaman sambuang tumbuh dalam bentuk semak annual (tahunan) dengan batang semu berpelepah berwarna hijau dan tumbuh tegak membentuk rumpun. u dan tumbuh tegak membentuk rumpun. Batang saling berdekat-dekatan membentuk rumpun. Mempunyai akar yang berbentuk serabut dan berwarna kuning gelap. Daun tanaman ini tersusun dalam dua baring yang berselang seling dengan jumlah berkisar antara 15 – 30 helai, Pada batang semu helaian daun berbentuk lonjong dengan pangkal membulat atau membentuk jantung. Tepinya bergelombang dan ujungnya meruncing pendek gundul namun dengan bintik-bintik halus dan rapat berwarna hijau mengkilap sering dengan sisi bawah yang keunguan ketika muda.
Bunga sambuang tersusun dalam dalam karangan berbentuk gasing bertangkai panjang yang berwarna berwarna merah jambu hingga merah terang berdaging. Ketika bunga mekar maka bunga tersebut akan melengkung dan membalik. Kelopak berbentuk tabung berwarna merah jambu berukuran 4 cm. Buah berjejalan dalam bongkol hampir bulat berwarna putih atau merah jambu. Berbiji banyak dan berwarna coklat kehitaman. Rimpangnya tebal dan berwarna kuning hingga kecoklatan.
Untuk membudidayakan tanaman ini disekitar rumah sangat mungkin untuk dilakukan. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu yang pertama berupa persiapan bibit. Sambuang dapat diperbanyak melalui stek batang. Batang yang dipilih sudah agak tua kemudian dipotong dan didiamkan setelah itu direndam dalam air dikeringkan selama seminggu hingga muncul bulu halus akar. Kedua dilakukan penanaman dengan terlebih dahulu menyiapak tanah dalm polibg yang sudah dicampur dengan pupuk kandang.
Stek sambung yang sudah muncul tunas kemudain ditanam dan diletakkan ditemapt yang teduh. Setelah muncul daun tanaman kecombrang dapat dipindah ke lahan yang sebenarnya. Untuk perawatan cukup mudah hanya perlu dilakukan penyiraman 1-2 hari sekali, karena jenis ini cukup lembab dan tidak terlalu membutuhkan air. Pemupukan dilakukan satu bulan sekali. Pemupukan sebaiknya menggunakan bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, dan lainnya. Bagian yang dipanen adalah bunga maka pemanenan dilakukan ketika bunganya belum mekar (kuncup). Biasanya dipanen 4-6 minggu sekali.
Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand