Limapuluh Kota,BeritaSumbar.com,- Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat menyatakan bakal terus berkomitmen untuk menjalankan program pembinaan kepada atlet di seluruh cabang olahraga.
Hal tersebut menyikapi sangat terbatasnya anggaran pembinaan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada KONI sejak tahun 2024 lalu. Namun, pelbagai iven kejuaraan baik Kejurda dan Kejurnas tetap musti diikuti oleh para atlet Cabor.
“Kita tentunya tetap optimis dan konsisten (pembinaan), karena ini tidak hanya menyangkut prestasi, tapi juga masa depan para atlet kita,” kata Wakil Ketua Umum KONI 50 Kota, Budi Febriandi, dalam kegiatan silaturrahmi pengurus KONI yang digelar di Tampayan Kave, kawasan Pakan Selasa, Payakumbuh Timur, Selasa (7/1) malam.
Budi dalam kesempatan itu juga menyebut, sejak awal 2024 lalu, KONI Limapuluh Kota hanya diberikan dana hibah oleh Pemkab sebanyak Rp50 juta. Sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yang berkisar Rp800 juta – Rp1 miliar.
Dimana biasanya, lanjut Budi, anggaran hibah KONI tersebut selalu digunakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan latihan dan sarana mengikuti iven pertandingan ke sebanyak 43 cabang olahraga.
“Namun, pada tahun 2024 kita hanya diberikan Rp50 juta saja, yang mana dana sebanyak itu bahkan buat operasional kantor saja tidak cukup. Kondisi yang sama, kita juga mendapat informasi, akan berlaku pada 2025 ini,” tukuk Budi.
Padahal, berdasarkan SK Gubernur Sumatera Barat, perhelatan Porprov Sumbar bakal digelar pada tahun ini. Ditambah lagi, awal Maret 2025 mendatang masa kepengurusan KONI Kabupaten Limapuluh Kota akan habis, dan para pengurus bersama Cabor akan segera menggelar musyawarah olahraga kabupaten (Musorkab).
Menyikapi hal tersebut, KONI Limapuluh Kota memastikan sudah membicarakan situasi tersebut secara internal dan menginformasikan ke seluruh cabang olahraga. Budi berharap, hal tersebut bisa mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun DPRD.
“Jika tidak dicarikan solusinya, tentu pembinaan atlet kita ke depan akan semakin stagnan. Kemarin, para atlet kita di masing-masing Cabor tetap mengikuti ajang Kejurda hingga PON di Aceh. Mereka banyak mendulang prestasi, walau pergi tanpa bantuan biaya. Ini, sangat kita sayangkan,” tutur Budi.
Budi mengajak, seluruh pengurus KONI dan Cabor agar tidak patah arang dan tetap memberikan motivasi terbaik, semangat dan pembinaan kepada atlet. Setidaknya sampai masa kepengurusan KONI periode 2021-2025 ini berakhir.
Selain Budi Febriandi, kegiatan silaturrahmi tersebut juga diikuti Bendahara Umum KONI, Ramadhoni, para kepala bidang dan unsur sekretariat. Para pengurus juga sepakat akan mencarikan solusi terbaik bagi kelangsungan olahraga di Limapuluh Kota ke depan, secara musyawarah dan kekeluargaan. (*)