Adakah di antara Anda saat ini sedang berdebar-debar menanti kelahiran buah hati Anda? Jika ya, maka Anda tidak sendirian, saat ini saya dan istri juga sedang menanti-nanti kelahiran putra pertama kami. Namun, prediksi HPL (Hari Perkiraan Lahir) dari dokter serta bidan yang menangani tidak ada satu pun yang tepat, telah lewat satu minggu dari tanggal yang sudah diperkirakan si baby belum juga menunjukkan tanda-tanda ingin keluar.
Beragam pertanyaan berkecamuk dalam benak kami, rasa was-was juga mulai menghinggapi. Bahkan, pada pemeriksaan rutin beberapa hari yang lalu istri saya sudah mulai gelisah dan meminta dokter agar segera melakukan operasi cesar, tetapi hal ini langsung dilarang olehnya. Dokter yang menangani berkata bahwa hal ini adalah normal, selama tidak ada keluhan yang berarti dia meminta kami untuk bersabar.
Penasaran dengan HPL yang tidak sesuai dengan perkiraan, saya dan istri akhirnya mencoba mencari informasi dari beberapa rekan dan sahabat, dan benar saja rata-rata dari mereka juga mengalami hal yang sama ketika hamil dulu.
Sebuah sumber seperti yang saya kutip dari laman http://www.alodokter.com/komunitas/topic/apakah-hptl-dapat-berubah/ juga menyampaikan hal yang sama. Salah seorang dokter pengasuh di laman tersebut mengatakan, “HPL atau hari perkiraan lahir merupakan tanggal perkiraan anak Anda akan lahir. Perhitungan HPL didasarkan pada HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Umumnya, selisih HPL dan HPHT adalah 40 minggu (inilah yang disebut sebagai usia kehamilan). Jadi, semisal Anda memilki siklus menstruasi 28 hari dan HPHT Anda adalah tanggal 17 Agustus 2015, maka 40 minggu kemudian atau HPL bayi Anda adalah 24 Mei 2016. Perhitungan ini dapat berubah apabila siklus menstruasi Anda tidak tepat 28 hari. Variasi yang terjadi umumnya tidak lebih dari 1 minggu, hanya sekitar 5% bayi saja yang lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan.”
Kesimpulannya, HPL yang tidak sesuai adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Sekarang hal terpenting yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan mental, spiritual dan kekuatan istri Anda serta tentu saja finansial untuk membayar kebutuhan persalinan nanti. Jangan bimbang, ingat bayi memiliki waktunya sendiri untuk lahir. Sebuah artikel yang dimuat dalam www.ibubidan.blogspot mengatakan, “Mungkin saja secara fisik bayi Anda sudah siap lahir, tetapi secara mental dan spiritual dia masih belum. Oleh karena itu, ketika bayi Anda sudah siap lahir batin, maka dia akan segera mengirimkan sebuah enzim yang akan dikirimkan ke tubuh si ibu, sehingga hipotalamus ibu kemudian akan merespons dan mengeluarkan oksitosin yang mengakibatkan kontraksi yang merupakan tanda-tanda persalinan.”
Akhir kata, kehamilan istri kita adalah sebuah momen yang sangat luar biasa, mukjizat nyata dari Tuhan yang dapat kita amati bersama secara kasat mata. Mari kita persiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk bisa menjadi orangtua yang baik, ingat kelahiran buah hati kita bukanlah akhir – melainkan awal dari perjuangan tanpa kenal lelah. Semoga kita semua menyadari hal ini dan menyambut kehadirannya di tengah-tengah keluarga dengan sukacita. (Agung Chandra Setiawan)