Tidak semua petani mengeluh dengan serangan hama tikus. Sebaliknya, puluhan petani anggota Keltan Kosiak Kelurahan Tigo Koto Dibaruah (penggabungan Nan Kodok, Kaniang Bukik, dan Payolinyam), boleh tersenyum lega. Dari 25 hektar hamparan sawah yang ada, 15 hektar diantaranya, langsung dipanen Walikota Payakumbuh Riza Falepi bersama Kadis Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, Iqbal Bermawi, M.Si dan Camat Payakumbuh Utara Novriwandi, SH, serta seluruh anggota Keltan Kosiak, Selasa (13/1).
Rencananya, sisa 10 hektar lagi, akan dipanen sekitar sepekan ke depan. “Kami sangat senang dan bangga, bibit padi junjungan bantuan Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, memberi berkah kepada anggota keltan. Alhamdulillah, hasilnya meningkat dari 6,2 ton/hektar menjadi 8,1 ton/hektar. Nikmat Allah SWT yang pantas kami syukuri,” ucap Ketua Keltan Kosiak Bustanul Arifin, usai panen.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi yang ikut bersimbah keringat saat panen raya itu, didaulat makan basama di tengah sawah oleh petani. Usai makan bajamba dengan sambal cabe karabu belut, Walikota Riza memotivasi petani, untuk terus mencari solusi dan inovasi dalam meningkatkan produksi pertanian.
“Jangan puas dari hasil sekarang, kita harus kejar angka 10 ton lebih/hektar. Karena itu, keltan bersama PPL dan jajaran Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan harus bersinergi untuk memenuhi tantangan target dimaksud. Lakukan inovasi-inovasi baru dan cari solusi terbaik menghadapi tantangan yang ada,” tegas Riza.
Kadis Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, Iqbal Bermawi, melaporkan, untuk menggenjot produksi pertanian di Payakumbuh, pihaknya meluncurkan program field day (hari lapangan atau di hamparan sawah). Program tersebut, dikatakan Iqbal sangat bermanfaat bagi petani, karena dalam bercocok tanam, petani dibimbing oleh PPL dan staf di jajaran Dinas Tanaman Pangan, ungkapnya.
Tidak hanya membimbing petani, tapi Dinas Tanaman Pangan juga membantu sejumlah saprodi, mulai dari pemilihan benih, pupuk dan racun. Struktur tanah pun, juga ikut diteliti, sebelum turun ke sawah, kata Iqbal.
Sepanjang 2014, dikatakan, setiap kecamatan (25 hektar hamparan) di Payakumbuh dibantu dengan program field day. Program tersebut cukup memberi gairah kepada petani, karena keltan yang ditunjuk menjadi demplot atau percontohan bagi keltan lainnya. Produksi tertinggi dari kegiatan field day, dicapai Keltan Sungai Durian Hilir, Kecamatan Latina, 9,8 ton/hektar. Ke depan, dengan program tersebut, mudah-mudahan target 10 ton/hektar akan dapat diwujudkan, tegas Iqbal.