Meski tampil sendiri-sendiri atau dalam bentuk kelompok kecil, tapi pesta kembang api yang dibiayai sendiri (swadana) oleh masyarakat, terasa cukup menarik dan mengasikkan. Puluhan ribu warga kota, dan dari sejumlah pedesaan Kabupaten Limapuluh Kota, Tanah Datar serta Agam, memenuhi jalan utama di jantung kota Payakumbuh. Semuanya larut dengan kegembiraan, menyambut datangnya Tahun Baru 2015, Kamis (1/1) malam.
Tak ada yang mengomandoi, tepat pukul 00.00 WIB, serentak kembang api yang berada di tangan pengunjung, saling berpacu, terbang ke udara. Langit Payakumbuh, tepatnya di sepanjang Jalan Sudirman dari Simpang Benteng hingga Tugu Adipura, begitu di Jalan Sukarno-Hatta hingga pusat pertokoan di eks stasiun Parit Rantang serta di Jalan A. Yani hingga Jembatan Ratapan Ibu, yang tadinya gelap berubah terang berwana-warni, dihiasi ratusan kembang api. Bunyi sirene dan terompet bersahutan menyambut Tahun Baru 2015.
Pemandangan tersebut bagi warga yang sejak pukul 22.00 WIB sudah menumpuk di pusat kota, sebuah hiburan yang sulit terlupakan. Tidak hanya didominasi kaum remaja, tapi juga dinikmati balita hingga kakek-nenek lanjut usia. Malahan, sejumlah keluarga ada yang menggelar tikar di kawasan taman di depan Kantor PT Pos Payakumbuh, menanti datangnya malam old and new . Meski hanya berlangsung selama 20 menit, tapi warga tampak cukup terhibur.
“Saya datang dari Suliki, hanya untuk menikmati pesta kembang api, menanti Tahun Baru 2015,” ucap Pak Zulkarnain yang membawa isteri, anak menantu serta cucunya bersama kendaraan pickup terbuka.
Menumpuknya masyarakat menikmati suasana malam penggantian tahun di Payakumbuh, juga sangat menguntungkan bagi pedagang kaliner malam, anggota Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL) Payakumbuh. Ketua APKL H. Nusyirwan, mengaku omset seluruh anggotanya naik tajam mencapai 125%. Pedagang musiman, terompet dan kembang api, juga mengaku mengeruk keuntungan cukup lumayan pada malam itu. “Alhamdulillah, seluruh kembang api yang saya miliki ludes terjual,” aku Ibrahim, 39 th, ayah 2 anak ini.
Kapolresta Payakumbuh AKBP Yuliani, SH, ketika dihubungi, mengaku cukup senang dan lega, dengan suasana kota yang kondusif sepanjang malam penggantian tahun itu. “Kita lega, suasana kota aman dan terkendali. Kecelakaan lalulintas pun tak terjadi, meski ribuan sepeda motor dan kendaraan roda empat memadati jalan raya ” aku kapolresta.
Malam itu, Polresta Payakumbuh menurunkan 500 lebih personil serta dibantu anggota Satpol PP Payakumbuh untuk berjaga. Sementara itu, Dishubkominfo juga menurunkan petugasnya, menertibkan lalulintas. Selain itu, anggota Tim 7 dibawah pimpinan Kasatpol PP Fauzi Firaus, SP, juga ikut berpatroli mengamankan kota ini dari gangguan yang tak diingini.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi yang dihubungi, juga mengaku plong, dengan kondusifnya suasana kota ini. “Saya mendapat laporan, suasana kota sepanjang malam tahun baru, sangat kondusif. Warga benar-benar menikmati malam penggantian tahun, meski pemko tidak menggelar acara malam tahun baru,” katanya.
Di bagian lain, Walikota Riza Falepi, mengajak masyarakat mamaknai arti penggantian tahun itu, dengan perubahan kehidupan ke arah lebih baik ke depan. “Mari kita tingkatkan kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan. Kita tingkatkan semangat kerja, koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi untuk menuju Payakumbuh yang maju dan relegi,” ucap Riza.
Suasana menyambut tahun baru di Payakumbuh, tampak semarak dimana-mana. Disetiap sudut kota, kecamatan dan kelurahan, saling menggelar hiburan. Ada yang menggelar orgen tunggal atau meski dengan fasilitas terbatas berupa tape recorder dan membakar ban bekas.
Manajemen Ramayana Plaza, juga menyajikan musik live, di teras depan, selain ikut berpesta kembang api. Sementara itu, sebagian warga juga tampak membakar ayam, membakar jagung buat santapan bersama, melawan udara dingin.