Padang,BeritaSumbar.com,-Perhelatan demokrasi haruslah dilalui dengan cara-cara elegan, bersih dan tentu tidak menciderai kandidat lain. Sehingga kotestasi Pilgub Sumbar benar-benar fair dan bisa dinikmati prosesnya oleh setiap orang.
Pemandangan yang tidak diharapkan hadir dari pasangan NA IC salah satu kandidat di Pilgub Sumbar. NA IC mencantumkan lambang partai PKS pada alat peraga kampanye (APK) berupa kelender. Dimana PKS jelas mendukung Mahyeld Audy berkoalisi dengn PPP bukan dengan Gerindra Untuk Usung Paslon NA IC.
Kejadian ini merupakan bentuk ketidak profesionalan NA IC dalam mengikuti Pilgub Sumbar. Ya, jelas merugikan pasangan Mahyeldi Audy menguntungkan NA IC. Kenapa? PKS merupakan partai yang telah dua periode memimpin Sumbar. Reputasi PKS di Sumbar sangat baik. Dibawah kepemimpinan Irwan Prayitno telah banyak kebermanfaatan yang dihadirkan untuk masyarakat Sumbar. Dan Peluang kepemimpin ini dilanjutkan oleh Mahyeldi Audy sangat terbuka lebar.
Kalaulah NA IC berasalan kejadian ini sebuah ketelodaran. Sangat tidak masuk akal. Harusnya NA IC memiliki quality control yang jelas terutama terkait APK sebelum didistribusikan ke masyarakat. APK merupakan hal yang sensitif. Salah saja akan berakibat fatal, bahkan menciderai yang lain.
Kenapa harus dilaporkan dulu oleh tim Hukum Mahyeldi Audy baru diakui ini sebuah kesalahan oleh NA IC? Alangkah baiknya NA IC secara proaktif dan kooperatif menyampaikan ke masyarakat, ke Bawaslu bahkan mendatangi tim Mahyeldi Audy mengakui mereka ada kecerobohan dalam penyetakan APK. Hal tersebut lebih sportif dan berjiwa besar. Selain itu penilaian masyarakat akan berbeda. Daripada dilaporkan dulu baru mengakui ini sebuah kesalahan.
Diakhir-akhir masa kampanye ini, mari saling sportif dalam bertindak. Jangan sampai kandidat lain diciderai dan dicurangi dengan cara-cara yang tidak elegan. Mari saling menjaga komitmen Pilkada badunsanak sehingga pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik.(*)
