Agam,BeritaSumbar.com,- Debat putaran kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Agam sudah selesai dilaksanakan pada Jumat (20/11). Dengan mengusung temapembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, debat dilaksanakan di Studio Padang TV yang disiarkan langsung di stasiun tv tsb.
Presiden Global Entrepreneur Profesional (Genpro) Chapter Agam Wahid Suharto juga ikut berkomentar usai dilaksanakan debat putaran kedua. Beliau menilai hasil debat tadi malam cukup berpengaruh kepada masyarakat Agam untuk melihat siapa calon yang sungguh-sungguh dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Agam.
Sebagai organisasi yang bergerak dibidang entrepreneur, Genpro berharap calon bupati dan wakil bupati punya komitmen dalam menumbuhkan wirausaha di Kabupaten Agam. Dengan semakin tumbuhnya wirausaha, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan tentu saja perumbuhan ekonomi akan meningkat pula.
Wahid menilai dari berbagai segmen debat, adu gagasan tentang wirausaha antara Taslim dan Trinda Farhan cukup menarik disimak. Saat diberikan pertanyaan oleh moderator apa kebijakan yang diambil dalam menumbuhkan pelaku usaha di Kabupaten Agam,antara Taslim dan Trinda Farhan memiliki jawaban yang berbeda.
Wahid yang merupakan pelaku usaha bidang furniture ini menilai jawaban kedua paslon cukup bagus namun ada kekeliruan dalam memahami dunia usaha dari jawaban yang diberikan oleh calon bupati nomor satu Taslim. Dimana Taslim menjawab menumbuhkan pasar terlebih dahulu agar pelaku usaha semakin meningkat.
“Membangun pasar memang penting, karna pasar yang luas akan meningkatkan produksi dan penjualan. Namun ketika kita bicara enterpreneur, kita bicara soal membangun kemandirian. Ketika mindsetnya bangun pasar dahulu baru tumbuhkan wirausaha, ini memanjakan pelaku usaha dan punya efek negatif terhadap mentalitas para pelaku usaha” ujarnya.
“Saya sependapat dengan jawaban dari calon bupati nomor tiga Trinda Farhan. Beliau menyampaikan yang paling penting bangun jiwa entrepreneurnya terlebih dahulu, maka membangun pasar akan mengikut sesudahnya. Saat ini pasar global terbuka luas. Pelaku usaha bisa membuka pasar sendiri kalau kemampuan entrepreneurnya sudah bagus. Setelah jiwa entrepreneurnya ada, baru pemerintah dapat mensupport dengan melakukan program pembinaan dan pemberdayaan serta bisa membantu dalam memperluas pasarnya”. Lanjut pria yang berasal dari Gadut, Tilatang Kamang ini.
Wahid juga mengapresiasi program menumbuhkan 10.000 entrepreneur baru yang dicanangkan oleh Trinda Farhan. Menurut beliau angka tersebut sangat realistik dan sangat mungkin tercapai apabila Pemerintah bersungguh-sungguh dalam merencanakan dan mengeksekusi programnya.
Menurut wahid kesuksesan Pemerintah dalam menumbuhkan wirausaha tidak boleh dinafikan peran organisasi dan komunitas wirausaha yang ada di Agam. Sinergi antara pemerintah adalah sebuah keniscayaan agar wirausaha di Kabupaten Agam bisa meningkat lebih pesat.(RK)