31 C
Padang
Kamis, Januari 9, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Pesantren Kilat Generasi Nusaibah Di Payakumbuh, Pembinaan Olahraga Berkuda, Panahan Bagi Para Akhwat
P

Kategori -
- Advertisement -

Payakumbuh,Beritasumbar.com,- Yayasan Nusaibah Sunnah Sport Academy (NUSSA) menggelar Pesantren Kilat Generasi Nusaibah yang bertema “Membentuk Generasi Muslimah yang Tangguh dalam Nilai dan Akhlak”, bertempat di Markas NUSSA di Perumahan Mega Permai Blok A7 No 5 Kelurahan Tanjung Pauh, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Ahad, 22 Desember 2024.

Pembukaan kegiatan yang diselenggadakan selama 3 hari ini dihadiri oleh Sekretaris MUI Kota Payakumbuh Ustadz, Hannan Putra, Ketua PORDASI Sumbar, Ketua Khadijah Zaman Now, Ketua Shofiyah Community, Lurah Tanjung Pauh, Pordasi Kota Bukittinggi, Ustadz Maulana Irsyad dari Pondok Izatul Maarif, Ustadz Nurman dari Sabilittaqwa, Ustadz Latif dari Rumah Quran, Ustadz Ari Jauhari dari Tajul Hufaz Bukitinggi, serta Hamdi Agus Anggota DPRD dari fraksi PKS Kota Payakumbuh, Serta Tri venindra dari DPD PKS Kota Payakumbuh

Kegiatan itu dibuka sekitar pukul 9.30 WIB, dengan diawali sambutan Ketua Yayasan Nusaibah Sunnah Sport Academy (NUSSA) Fefi Amelia, kemudian Tausiyah Pembuka dengan tema Teladan Muslimah dalam Sejarah Islam, serta Pengenalan Program Pesantren Kilat dan pertunjukan memanah oleh generasi nusaibah.

Ketua Yayasan NUSSA Fefi Amelia alias Ummi Atikah Halimah Nusaidah mengatakan kegiatan ini digelar selama 3 hari dan bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada akhwat-akhwat generasi muda untuk memantapkan ilmu agamanya, di samping itu mereka juga bisa merasakan bagaimana olahraga para akhwat di zaman Rasulullah, yakni berkuda, panahan, berenang, dan beladiri.

“Kita sama-sama tahu kalau kondisi sekarang kita tidak lagi berperang dengan kaum musyrikin seperti di zaman nabi, tapi kita berperang dengan hawa nafsu. Melalui olahragawan, kita berharap untuk membimbing generasi muda kita agar berada pada koridornya,” ujarnya.

Fefi menjelaskan, apakah peserta perempuan yang ikut pesantren kilat ini harus bercadar? Dia menegaskan tidak harus, karena kegiatan ini memang diperuntukkan untuk ibu-ibu dan akhwat dari berbagai golongan.

“Nanti juga bakal ada kelas pesantren kilat untuk laki-laki dengan beda tempat dan pelatihnya, insyaallah di awal tahun 2025, sudah banyak yang tertarik mendaftar,” ujarnya.

Fefi juga menambahkan, adapun materi pesantren kilat ini seperti pembentukan karakter muslimah, fiqih wanita, leadership muslimah, memanah, berkuda, berenang dan karate, serta tahsin dan tahfidz.

Sementara itu, Ketua MUI Kota Payakumbuh Ustadz Hannan menyampaikan apresiasi dengan adanya pesantren kilat NUSSA ini khusus muslimah, bukan sekedar pesantren kilat juga melatih fisik para akhwat. Sekaligus mengenang jasa para wanita yang menjadi perisai hidup bagi Nabi Muhammad SAW saat perang Uhud di masa lampau.

“Saat muslimin terdesak, Nabi terpaksa naik gunung Uhud, diburu kaum musyrikin dan sempat patah geraham baginda Rasulullah SAW. Saat itu para sahabat berlomba-lomba menjadi perisai untuk melindunginya, hingga Ummu Nusaibah ikut berkontribusi menjadi perisai bagi Rasulullah,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kumpulan Pemanah Berkuda Indonesia (KPBI) Sumbar Bembi Fernanda mengatakan penahan bukanlah olahraga yang disembunyikan, tapi harus mendunia karena ini sudah dibuktikan dengan eksisnya putra-putri terbaik dalam kompetisi di luar negeri.

“Bisa jadi melalui kegiatan pesantren kilat oleh NUSSA ini kita bisa mendapatkan bibit-bibit atlet untuk kita persiapkan dalam ajang kompetisi bergengsi, seperti di Jepang, Hungaria, Turki, Khazakstan, dan Korea,” tuturnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img