Oleh: Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Salah satu solusi mengatasi kecemasan masyarakat akan bahaya produk pertanian yang mengandung residu pestisida adalah pertanian organik. Budidaya tanaman secara organik dapat menghasilkan pangan sehat yang bebas residu pestisida kimia, sekaligus juga aman terhadap lingkungan. Pangan sehat atau yang dikenal dengan istilah pangan organik merupakan produk pertanian yang dibudidayakan secara organik dan bebas dari unsur-unsur kimia seperti pupuk kimia, pestisida kimia, dan zat pengatur tumbuh kimia.
Sistem pertanian organik merupakan sistem pertanian masa depan. Sistem Pertanian Organik akan menjadi trend dan akan terus berkembang nantinya seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pangan sehat dan bahaya pestisida kimia. Hal ini disebabkan pertanian organik dapat menghasilkan produk pangan yang lebih sehat bagi konsumen dan aman terhadap lingkungan.
Dalam pertanian organik, pupuk yang digunakan dalam pertanian organik itu berasal dari alam dan bahan-bahan yang mudah terurai seperti sisa sayuran, kotoran hewan, dan air cucian beras. Sementara pestisida yang digunakan dalam pertanian organik yaitu pestisida nabati (pestisida yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan). Dengan arti kata, semua proses budidaya tanaman tersebut dilakukan secara organik mulai dari penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga pengolahan hasil panennya.
Praktek pertanian organik dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanaman yang kita budidayakan secara organik di lingkungan rumah pun bisa beranekaragam, mulai dari tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan tanaman perkebunan. Beberapa contoh tanaman yang dapat dibudidayakan secara organik yaitu anggur, jagung, cabai, selada, tomat, bawang, jahe, dan berbagai macam jenis bunga.
Informasi tentang bertani organik itu mengasyikkan dipaparkan oleh Dr. Silvia Permata Sari selaku narasumber pada kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan di Panti Asuhan Al Hidayah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2023. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan di Panti Asuhan Al hidayah Kecamatan Kuranji tersebut diadakan Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagrota) Departeman Agronomi, Fakultas Pertanian Andalas yang diketuai oleh Guntur Rivana Hakim dengan mengangkat tema: “Babagi dek paduli, jo hati bangkit mambangun nagari”.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut disambut baik oleh pihak Panti Asuhan yang diwakili oleh Bapak Untung Widodo, S.Pd melalui kata sambutannya yang mengatakan: ucapan terima kasih kepada panitia pelaksana yang telah memilih Panti Asuhan Al Hidayah sebagai tempat kegiatan pengabdian masyarakat. Kemudian kegiatan pengabdian masyarakat ini juga merupakan kolaborasi ilmu pengetahuan pertanian dengan sistem informasi yang diberikan oleh Bapak Lakry Maltaf Putra, M. Kom dari Universitas Metamedia Padang. Pada kegiatan pengabdian ini, pak Lakry memberikan edukasi bagaimana memanfaatkan teknologi berbagai aplikasi sebagai media pemasaran hasil pertanian organik yang kita hasilkan, sehingga meningkatkan pendapatan pelaku kegiatan pertanian (petani).
Usai pemaparan materi dari dua narasumber, ada penampilan bakat dari anak Panti yang membacakan hafalan surat Al-Kahfi, kuis cerdas cermat berhadiah seputar materi, sholat zuhur berjemaah, dan makan siang bersama. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Himagrota ini diharapkan bisa menginspirasi banyak orang dan komunitas lainnya sebagai ajang bersyukur, berbagi rezeki, dan berbagi ilmu pengetahuan sesuai bidang kita masing-masing.