Limapuluh Kota,BeritaSumbar.com,-Jagung dan ubi kayu merupakan tanaman yang sangat berpotensi jika di kelola secara serius. Bahkan cukup menjanjikan untuk peningkatan ekonomi petani saat ini di Luak Limopuluah (kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh).
Tinggal selangkah lagi kajian serta survey untuk pemetaan lahan produktif dan non produktif.
“Potensi kita besar, lahan tidur dan lahan non produktif banyak sekali. Maka perlu dilakukan pemetaan dan survey lahan karena ini sangat penting,” sebut Ir. John Nefri, M.Si, Direktur Politani Payakumbuh kepada wartawan, disela-sela kegiatan silaturahmi pimpinan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan Perangkat daerah dan stakeholder.
Kegiatan silaturahmi tersebut diadakan dalam rangka mensinergikan kegiatan Politani Payakumbuh dalam pembangunan daerah, kegiatan silaturahmi ini dilansungkan di ruang pertemuan direktorat kampus Politani Payakumbuh Tanjuang Pati, Lima Puluh Kota, Kamis (8/9).
Disampaikannya, Politeknik Pertanian Payakumbuh punya ahli yang banyak terhadap pemetaan dan surve lahan. Tinggal, mensinergikan dengan kabupaten dan kota kedepan. Dengan demikian, daerah Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh bisa swasembada Jagung dan Ubi dimasa yang akan datang.
Mengingat, saat ini hasil produksi Jagung Lima Puluh Kota masih jauh kalah dari Pasaman.
Kemudian disampaikan Jonh Nefri, juga ada tawaran dari perusahan besar di Riau untuk potensi Ubi Kayu. Sebanyak 30 ton Ubi Kayu sebulan permintaan perusahaan di Riau kepada Politani. Tentu Dua produk pertanian ini dapat menjadi unggulan di Lima Puluh Kota kedepan. Dan kedua jenis tanaman ini sangat cocok dengan kondisi tanah dan lahan di Lima Puluh Kota.
Diantara daerah-daerah yang potensial tanaman Jagung dan Ubi Kayu, seperti sebahagian daerah Kecamatan Harau, Suliki, Luak, Limbanang. “Tawaran 30 ton sebulan untuk tepung Tapioka dari perusaahan di Riau. Ini perlu dijajaki dan kalaborasikan kedepan. Karena daerah Pangkalan, Harau, Suliki, Limbanang, Luak, cocok dengan Ubi Kayu mupun Jagung,” ucapnya.
Dia juga mengatakan Politani Payakumbuh memiliki SDM dan keahlian dibidang pemetaan lahan.
Mengingat, saat ini Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh mengelola 3 Jurusan dan 15 Program Studi (Prodi), yang terdiri atas 7 Prodi Diploma 3 (D-3), 7 Prodi Diploma 4 (D-4) 1 Prodi Magister Terapan dengan jumlah mahasiswa aktif tercatat sebanyak 1809 orang, Staf Pengajar 202 orang diantaranya 20 orang Doktor serta didukung oleh 165 Tenaga Kependidikan.
Saat ini kita telah menghasilkan 7655 orang alumni.
“Kita punya SDM, pada tahun 2022, terdapat 38 Hak Cipta, 10 Paten dan 3 Merek yang telah didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual dari hasil penelitian yang dilakukan oleh staf Pengajar Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP),” ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Wendi Candra, pada kesempatan itu menyebut hampir 70 persen masyarakat Lima Puluh Kota berkerja sebagai petani. Dikatakan Politisi Demokrat ini,DPRD bakal mendukung upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian baik Jagung maupun Ubi Kayu, Padi, Gambir serta lainnya.
Menurutnya, kerjasama dengan Nagari-Nagari perlu dilakukan, karena masih banyak lahan-lahan tidur yang tidak diproduktifkan. “Lahan yang selama ini tidak dimamfaatkan, bisa dikerjasamakan dengan saling menguntungkan. Kami di DPRD akan berupaya memperbaiki jalan menuju area pertanian itu,” sebut Wendi Candra.
Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Herlina, menyebut banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Politani Payakumbuh dengan Pemerintah Kota Payakumbuh. Dan selama ini Pemerintah Kota Payakumbuh sudah melakukan kerjasama dengan berbagai universitas seperti dengan Unand.
Kemudian disampaikannya, juga dengan UNP, yang mana sudah melakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus jauh UNP di Payakumbuh.
Dan berharap Politeknik Pertanian Payakumbuh menggelar FGD dengan Pemerintah Kota Payakumbuh.
“Kami gembira sekali melihat peluang-peluang yang ada. Hasil kajian dan penelitian dari Politeknik Pertanian sudah sering dibahas di Payakumbuh untuk kebutuhan di Payakumbuh.
Jadi kita bisa tahu apa kebutuhan di lapangan, maka perlu FGD antara Pemerintah Kota dengan Politani. Karena kita butuh pendampingan, terutama hasil penelitian mahasiswa dan dosen terhadap ilmu terapan untuk mendampingi pelaku UMKM kita,” harapnya.
Turut hadir pada silaturahmi itu, Kapolres Payakumbuh, AKBP Alex Prawira, Dandim 0306/50 Kota, Kejari Payakumbuh, Ketua Pengadilan Payakumbuh, Kepala Dinas Pendidikan Lima Puluh Kota Indrawati, Kepala Dinas Holtikultira Lima Puluh Kota, Kepala Perbankan, Camat, Wali Nagari serta undangan lainnya. (*)