Oleh: Virtuous Setyaka
Setiap usaha di bidang ekonomi membutuhkan percepatan pengembangannya dengan langkah-langkah yang harus dilakukan, diantaranya inovasi dalam produksi dan distribusi. Inovasi produksi dilakukan dari pra sampai pasca produksi. Sedangkan inovasi dalam distribusi, selain pemasaran yang berarti komersil, ada juga pendistribusian non-komersil yang biasanya ada barter langsung dan sedekah. Selama ini setiap usaha ekonomi identik dengan komersialisasi yang produknya didistribusikan melalui pasar sehingga disebut pemasaran. Saat ini tidak sedikit para pelaku usaha ekonomi yang tidak selalu menempuh komersialisasi sepenuhnya dalam pendistribusian produknya, meskipun berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan pemasaran produk mereka.
Digital Marketing atau Pemasaran Digital
Chaffey (2013) mendefinisikan digital marketing sebagai penggunaan teknologi untuk membantu aktivitas pemasaran yang bertujuan meningkatkan pengetahuan konsumen dengan cara menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Digital marketing didefinisikan juga sebagai kegiatan pemasaran yang menggunakan media berbasis internet (Wardhana, 2015). Definisi digital marketing menurut American Marketing Association (AMA) adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh teknologi digital dalam menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan nilai-nilai kepada konsumen dan pihak yang berkepentingan lainnya (Kannan & Hongshuang, 2016).
Sawicky (2016) mengartikan digital marketing sebagai eksploitasi terhadap teknologi digital yang digunakan untuk menciptakan suatu saluran dalam mencapai resipien atau penerima potensial agar mencapai tujuan usaha melalui pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih efektif. Digital Marketing atau pemasaran digital diantaranya adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar berbasis teknologi digital melalui media digital secara online atau dalam jaringan dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring media sosial. Digital marketing memberikan harapan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Memengah (UMKM) untuk berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi (Syukri & Sunrawali, 2022).
Penguatan Daya Saing Usaha Pelaku UMKM
Wardhana (2015) menemukan bahwa strategi digital marketing berpengaruh hingga 78% terhadap keunggulan bersaing UMKM dalam memasarkan produknya. Strategi tersebut terdiri dari: (1) ketersediaan informasi produk dan panduan produk; (2) ketersediaan gambar-gambar seperti foto atau ilustrasi produk; (3) ketersediaan video yang mampu memvisualisasikan produk atau menampilkan presentasi pendukung; (4) ketersediaan lampiran dokumen-dokumen yang berisi informasi dalam berbagai format; (5) ketersediaan komunikasi online dengan pengusaha; (6) ketersediaan alat transaksi dan variasi media pembayaran; (7) ketersediaan bantuan dan layanan konsumen; (8) ketersediaan dukungan opini online; (9) ketersediaan tampilan testimonial; (10) ketersediaan catatan pengunjung; (11) ketersediaan penawaran khusus; (12) ketersediaan sajian informasi terbaru melalui SMS-blog; (13) kemudahan pencarian produk; (14) kemampuan menciptakan visibilitas dan kesadaran merek; (15) kemampuan mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru; dan (16) kemampuan penguatan citra merek yang diterima oleh konsumen.
Inti yang disampaikan oleh Wardhana tersebut adalah adanya inovasi dalam memasarkan produk, selain langkah-langkah pokok lainnya yang tidak boleh dilupakan seperti peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, peningkatan efektifitas dan efisiensi distribusi. Selain itu, juga perancanaan usaha yang juga harus kreatif termasuk memanfaatkan skema kanvas model bisnis yang sudah sangat umum dilakukan. Termasuk kemauan dan kemampuan membentuk dan membangun ekosistem usaha, terutama berbasis koperasi.
Langkah-langkah Percepatan dan Pengutan: Pendidikan dan Pelatihan
Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri dari dosen-dosen Universitas Andalas yaitu Eli Ratni, Edita Elda, Muhammad Idris, dan Virtuous Setyaka, menyelenggarakan pelatihan pemasaran digital untuk mitra dampingannya yaitu para pengelola Harmonis Space, Fiky Monova dan tim pada Rabu (05/10/2022). Tim Dosen tersebut berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, yaitu Peternakan, Hukum, Biologi, dan Hubungan Internasional. Harmonis Space adalah sebuah kafe yang tidak hanya menjual minuman dengan berbahan dasar kopi, namun juga menyediakan ruang untuk kegiatan literasi, dan pertunjukan seni. Kafe ini berlokasi di Jl. M. Hatta ke arah Jl. Jembatan Kuranji 2, Kota Padang.
Narasumber dalam pelatihan tersebut adalah Zukri Zulkifli seorang wirausahawan yang berpengalaman dalam mengelola pasarrabutani.com dan Zoera Tour and Travel, serta aktif dalam Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Padang, Sumatera Barat. Pasarrabutani.com adalah sebuah platform pemasaran digital yang menjadi salah satu unit usaha dari Koperasi Mandiri Dan Merdeka (KMDM), sebuah koperasi pemasaran yang didirikan pada tahun 2020 di Kota Padang. Zoera Tour and Travel adalah sebuah perusahaan jasa yang melayani perjalanan wisata, ziarah, dan ibadah seperti umroh. Sedangkan TDA adalah komunitas pengusaha di Indonesia dengan salah satu cabangnya di Kota Padang.
Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan multi tahun dengan program tahun pertama adalah membuat ekosistem dan space. Ekosistem usaha adalah sebuah konsep berusaha yang belum populer di Indonesia meskipun itu sudah biasa dipraktikkan di negara-negara lainnya di dunia. Sedangkan space adalah ruang usaha yang dikembangkan dari sebuah kedai kopi kecil bernama Gumarang menjadi kafe Harmonis Space dengan konsep kopi, literasi, dan seni, dan ke depan juga akan dikembangkan untuk menyewakan ruang kerja bagi siapapun yang terbiasa bekerja jarak jauh dan tidak harus berkantor khusus di suatu tempat.
Harmonis Space selama ini, sejak berubah dari Gumarang pada Juni 2022 telah dikenal menjadi kafe yang diramaikan dengan berbagai kegiatan diskusi yang rutin digelar hampir setiap minggu dan minimal satu bulan sekali. Selain itu, juga menjadi tempat bagi berbagai kelompok orang dengan profesi mereka untuk mengadakan rapat dan lainnya. Termasuk para mahasiswa dari berbagai kampus yang menyelenggarakan beragam pertemuan.
Program tahun kedua adalah percepatan pemasaran dengan memanfaatkan media digital. Tujuan dari pemasaran digital bagi setiap usaha adalah untuk memperluas jangkauan pemasaran, agar lebih tepat sasaran atau efektif, dan menghemat biaya atau efisien. Menurut Zukri, bagi masyarakat Indonesia secara umum, kesadaran tentang pentingnya pemasaran digital selain karena tingkat pertumbuhan pengguna internet juga dipicu oleh adanya pandemi Covid-19, serta harus berdaya saing secara global.
