Oleh: Rino Chandra
Ketua Asosiasi Desa Kreatif (ADKI) Kabupaten Limapuluh Kota
Destinasi wisata berkonsep alam dan berbasis masyarakat menjadi salahsatu usaha pemanfaatan sumberdaya alam dan tata lingkungan yang digerakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) dimasing-masing desa. Hal itu di lakukan agar objek yang disediakan memiliki daya tarik untuk dijadikan sasaran wisata secara umum.
Salahsatu destinasi wisata ekologis yang berada di Sumatera Barat, yakni Kapalo Bonda Taram. Terletak di Nagari Taram Kabupaten Limapuluh Kota, Kapalo Bonda merupakan destinasi yang relatif belum tercemari oleh dampak lingkungan yang negatif. Dikarenakan wilayah ini tidak pabrik bahkan jauh dari area pemukiman penduduk.
Pemerintah Nagari (Desa Adat) setempat telah menampakan dan menjadikan destinasi wisata Kapalo Bonda Taram menjadi salahasatu wilayah yang memiliki unsur kepedulian, tanggungjawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakatnya. Pada sisi ekonomi, kehadiran wisatawan menjadi sumber pendapatan alternatif masyarakat setempat secara berkesinambungan.
Baca Juga: Perawat RSUD dr Adnaan WD Rayakan HUT PPNI ke 48
Selain memiliki aliran sungai yang tidak tercemar limbah pabrik maupun rumahtangga dan diapit oleh perbukitan, objek wisata ini juga memiliki area camping, tracking dan sport tourism. Fasilitas seperti toilet, tempat ibadah, parkir kendaraan dan tempat sampah memiliki proporsi yang cukup baik. Sekaligus objek wisata ini memberikan rasa aman dari premanisme dan sikap-sikap tidak baik dari pihak pengelola maupun masyarakat setempat.
Pengelolaan objek wisata Kapalo Bonda mengambarkan bahwa pemerintah Nagari Taram memberikan peran kepada masyarakatnya secara aktif untuk mengembangkan, perencanaan, monitoring,implementasi dan evaluasi terhadap destinasi wisata tersebut secara profesional. Penulis berpendapat masyarakat Nagari Taram telah memiliki wewenang yang memadai untuk pengendalian kegiatan wisata disetiap objek wisata yang ada di wilayah tersebut.
The International Ecotourism Society (TIES) merumuskan pada awal tahun 1990 ; “Ecotourism is responsible travel to natural areas which consevased the environment and improves teh welfare of local people.” Wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungan yang telah ditetapkan sebagai obyek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata.
Diversifikasi dari Obyek Wisata Kapalo Bonda salahsatunya adalah wisata konvensi untuk wisatawan yang memanfaatkan kawasan hutan untuk kepentingan tertentu, misalkan penelitian yang sesuai ketentuan atau aturan yang dibuat pemerintah nagari dan pihak pengelola kawasan obyek wisata Kapalo Bonda.
Beberapa kali penulis berkunjung ke obyek wisata Kapalo Bonda Taram, kawasan wisata ini berkembang dengan profesional dan proporsional. Warung-warung yang ditata baik dan usaha-usaha lain di sekitar obyek wisata diyakini mampu meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. Disamping pengembangan yang dilakukan belum terlihat produk-produk UMKM masyarakat lokal di area ini. Minimal merchandise sebagai sebagai media branding destinasi wisata.
Disamping itu Nagari Taram juga memiliki destinasi wisata religi Surau Tuo yang didirikan pada awal abad ke-17 oleh Syekh Ibrahim Mufti, seorang ulama penyebar Islam di Nagari Taram. Tempat ini sering dikunjungi untuk ziarah makam pendiri Surau Tuo karena dipandang memiliki keramah dan menjadi salahsatu manifestasi budaya masyarakat. Ini menjadi salahsatu produk wisata penunjang pengembangan wisata alam yang ada di Nagari Taram. (*)