Limapuluh Kota, BeritaSumbar. com – Menyaksikan hujan berketerusan mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota yang disertai angin kencang di sejumlah kecamatan, sejak pukul 03.00 hingga siang Jumat (10/3) bahkan sampai hari Sabtu (11/3) siang ini, akhirnya Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencari tahu apakah ada bencana alam ini yang merusak lahan warga. Ternyata, BPBD melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah lebih dulu mengantongi informasi dan data yang diminta Bupati. Bupati tanggap dan BPBD tanggap.
Informasi yang berhasil dihimpun BeritaSumbar.com menyebutkan, hujan dan angin kencang yang menerjang Limapuluh Kota pada Jumat hingga Sabtu ini telah mengakibatkan banjir dan longsor dan berdampak buruk pada lahan pertanian warga serta fasilitas umum. Angin kencang juga ikut membawa petaka sehingga ada rumah warga ditimpa pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota selaku Penanggung Jawab Pusdalops PB, Rahmadinol, menjelaskan, hujan telah membawa banjir dan merusak lahan warga di Nagari Gurun, Lubuak Batingkok, Sarilamak, dan Tarantang, di Kecamatan Harau. Kemudian banjir juga melanda Nagari Sungai Antuan dan Talang Maur di Kecamatan Mungka. Di Kecamatan Bukik Barisan musibah menimpa Nagari Maek. Di Kecamatan Guguak air menggerayangi Nagari Guguak dan VII Koto Talago.
Kata Rahmadinol, di Kecamatan Harau hujan disertai angin kencang telah menjadikan 41 rumah warga menderita rusak ringan. Di Kecamatan Mungka ada pula 5 rumah warga yang rusak ringan. Di Kecamatan Guguak tercatat 1 rumah warga mengalami rusak berat.
“Di Jorong Padang Jopang VII Koto Talago sebuah rumah milik Dawita Anizar (60) ditimpa pohon tumbang. Nasib malang dialami perempuan tersebut. Dia menjadi korban dalam musibah pohon tumbang itu. Sehingga mengakibat luka berat dan hari Jumat juga terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Otak Bukittinggi untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif, ” ujar Nonon, sapaan akrab Rahmadinol.
Sementara hujan yang membawa banjir, sebut Nonon, tercatat merendan dan merusak lahan pertanian warga di Kecamatan Harau seluas lebih kurang 7 hektar setelah meluapnya air Batang Harau. Di Kecamatan Mungka 11.31 hektar ikut terendam sebagai dampak naiknya air Batang Siasok.
Sedangkan di Kecamatan Bukik Barisan, diterangkannya, bencana hujan angin menerpa SMPN 4 Guguak dan menimbulkan kerusakan ringan. Lalu di Kecamatan Harau akibat musibah ini SDN 01 Tarantang menderita rusak ringan pula.
Rahmadinol menjelaskan, material pohon yang tumbang telah dibersihkan pihaknya. Dilaporkan pula bahwa Jumat jelang senja banjir sudah mulai menyurut. Namun sejak Sabtu dinihari hingga berita ini ditulis, hujan kembali membasahi wilayah Luak Limopuluah. Belum didapat kabar berikutnya, apakah masih terjadi bencana di Limapuluh Kota.
Baik Bupati Safaruddin maupun Rahmadinol sama-sama menghimbau, bagi warga yang bermukim di daerah aliran sungai dan perbukitan agar senantiasa waspada. “Bila intensitas hujan meninggi dan debit air sungai naik, maka bersegeralah mengevakuasi dini,” kata Safaruddin. (sas)