32 C
Padang
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Anak Muda Zaman Now Jangan Lupakan Sejarah
A

Kategori -
- Advertisement -

Bukittinggi, beritasumbar.com — Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl meminta para pelajar dan anak-anak muda agar tidak buta dengan sejarah.

Disampaikan, mereka (anak-anak muda,red) yang hidup di zaman “Now” jangan lupakan sejarah.

Hal tersebut disampaikan Danrem Brigjen TNI Rayen Obersyl saat meninjau Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma di Bukittinggi, Sabtu (27/1/2024).

“Karena tanpa sejarah itu, belum tentu kita bisa menghirup udara seperti sekarang ini. Zaman kemerdekaan sekarang ini,” ujarannya.

Ia menegaskan, tugas kita yang hidup di zaman kemerdekaan ini, kita agar mengisinya jangan sampai mengecewakan para pejuang-pejuang zaman dulu, yang telah rela mengorbankan tidak saja harta benda, jiwa raga rela dikorbankan untuk kemerdekaan.

Dalam kunjungan ke museum, Rayen didampingi Dandim 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, SH., M.Han, menyebutkan, perubahan museum yang saat ini sedang dibangun baru sekitar 60 persen.

“Di museum ini terdapat barang bersejarah seperti terdapat senjata, tanda-tanda satuan, radio dan macam-macam yang itu semua terkait dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI),” paparnya.

Ia menegaskan, PDRI merupakan tonggak sejarah Indonesia kedua. “Kalau kita belajar sejarah itu, kalau saya mengaitkan sejarah Sumatera Barat (PDRI) dengan monumen Jogja kembali yang ada di Jogjakarta,” paparnya.

“Kembalinya kemana, ya kembali dari sini karena pada saat itu pemerintahan PDRI menyerahkan kembali ke pemerintahan pusat yang ada di Jogjakarta. Artinya saat itu pemerintah ada di sini di Bukittinggi. Jadi Bukittinggi pernah menjadi ibukota negara, walaupun sifatnya sementara,” ungkapnya.

Menurut dia, di museum terdapat salah satu benda bersejarah yaitu radio.

“Radio tersebut lah yang mengirimkan berita atau informasi dari Indonesia ke India sana, membuat dunia tahu bahwa apa yang digembargemborkan atau isu yang dilontarkan dan digaung-gaungkan Belanda bahwa Indonesia tidak ada, ternyata masih berdiri di pemerintahan sementaranya di bawah kepemimpinan Syafruddin Prawiranegara,” jelasnya.

Pada kunjungan ke museum itu, Danrem 032/Wirabraja juga didampingi Pasi Intel – Kapten Inf Rudi Candra dan sejumlah penting TNI lainnya. (Mta)

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img