Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ‘Ahok’ membantah dirinya telah membuat kebijakan tentang penghapusan seragam muslim setiap hari Jumat untuk siswa-siswi di Jakarta. Ahok justru mengaku tidak mengetahui perihal peraturan baru yang mengharuskan siswa menggunakan seragam khas Betawi.
“Enggak! Enggak ada aturan dari aku itu,” tegas Ahok di Balai Kota, Jumat (25/7) malam.
Ia mengaku baru mengetahui hal tersebut dari laporan pengaduan melalui pesan singkat SMS yang tertuju kepada dirinya. Menurutnya, banyak orang tua siswa yang mengeluhkan tentang peraturan seragam baru tersebut.
“Aku juga bingung, dapet sms (laporan) masuk, baru aku tau. Makanya aku langsung tanya ke Pak Lasro (Kepala Dinas Pendidikan). Pusing juga bales itu SMS semua. Kalau siswa miskin, gimana caranya harus beli pakaian sadariah (khas Betawi),” kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Dikatakan Ahok, ia tidak sependapat dengan ketentuan baru tersebut. Karena itu dapat memberatkan orang tua siswa.
“Jujur saja, kasus kayak gini sudah sering kejadian. Sampai ada orang miskin ngadu ke saya. Saya sudah bilang, kalo enggak bisa, kenapa mesti maksain?”ujar Ahok.
Seperti diketahui, sebelumnya ada Surat Edaran Dinas Pendidikan Nomor 48/SE/2014 tertanggal 14 Juli 2014 tentang peraturan baru Seragam Sekolah. Surat itu mensosialisasikan Permendikbud nomor 45 tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hanya saja, di surat edaran Dinas Pendidikan itu mengharuskan siswa menggunakan seragam Betawi (sadariah untuk pria dan encim untuk wanita) pada hari Jumat. Sebelumnya siswa-siswi di sekolah telah terbiasa menggunakan seragam Muslim pada hari tersebut. (rol)
Beritasumbar.com
Ahok Bantah Buat Kebijakan Penghapusan Seragam Muslim di SekolahA
Kategori -
Nasional
- Advertisement -
- Advertisement -