Oleh: Ns. Fitri Mailani, M.Kep
Padang,BeritaSumbar.com,– Sebagai salah satu program wajib yang dilakukan pada siklus Keperawatan Bencana, mahasiswa profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Andalas adalah melakukan simulasi bencana. Salah satu daerah yang memiliki resiko tinggi terkena bencana banjir dan longsor di kota Padang adalah di kelurahan Lambung Bukit yaitu tepatnya di daerah Batu Busuk. Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan membentuk kader dari masyarakat dan memberikan pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Setelah kurang lebih selama lima minggu membersamai masyarakat di daerah Lambung Bukit mahasiswa yang terdiri dari Rio Laksmana S.Kep, Faraz Arsya Duta S.Kep, Tisya Mutiara Rahmadini S.Kep, Rifqa Luthfi Addistia S.Kep, Miftahul Rohimah S.Kep, Vina Reski Putri Zalmi S.Kep, Wenni Mardiati S.Kep, Feranita S.Kep, Rahmadia Sari S.Kep, Fitrawati,, S.Kep, Yuli Mardiana, S.Kep, Mutiara Fitra, S.Kep dengan dosen pembimbing Ns. Fitri Mailani, S.Kep, M.Kep, melakukan simulasi bencana pada hari Minggu 12 November 2023 di Kawasan PLTA Kuranji di daerah Batu Busuk.
Simulasi bencana tanah longsor bertujuan untuk membantu masyarakat dan pihak berwenang untuk bersiap menghadapi keadaan darurat dengan lebih efektif. Latihan ini memberikan pengalaman langsung dalam merespons dan menanggapi situasi darurat, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi kelemahan dan memperbaiki prosedur kesiapsiagaan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanah longsor dengan memahami risiko dan perilaku tanah longsor, masyarakat dapat lebih siap dan mampu merespons dengan benar saat terjadi bencana.
Simulasi memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melatih keterampilan evakuasi. Ini melibatkan pemahaman rute evakuasi, tempat perlindungan, dan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan selama evakuasi. Latihan ini penting untuk meminimalkan risiko cedera dan kehilangan jiwa. Pada kesempatan ini, mahasiswa juga melatih beberapa kader siaga bencana di daerah tersebut. Kader bencana yang terbantuk dilatih beberapa materi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana seperti teknik evakuasi, bantuan hidup dasar dan lain-lain.
Simulasi ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, badan penanggulangan bencana, dan masyarakat lokal. Hal ini memperkuat kolaborasi dan koordinasi antar instansi, yang esensial dalam menanggapi bencana tanah longsor secara efisien. Dengan melakukan simulasi bencana tanah longsor secara rutin, masyarakat dapat memperoleh keunggulan kesiapsiagaan yang tidak hanya membantu mereka bertahan dalam situasi darurat, tetapi juga meminimalkan risiko dan kerugian yang terkait dengan tanah longsor.