Jakarta,Dalam waktu dekat, Ketua DPP Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK), Jerry Massie, akan membawa skandal dugaan korupsi Simpang Lima Labungkari, Buton Tengah, ke komisi anti rasuah.
“Dalam waktu dekat lembaga kami akan membawanya ke ranah KPK,” katanya via WhatsApp, minggu, 26/8, waktu New York, Amerika.
Data LPSE Buton Tengah menyebutkan, proyek tersebut memakan uang negara sebesar Rp 6,8 miliar, dengan judul proyek: Penataan Kawasan Jalan Simpang Lima Labungkari, tetapi realisasinya, proyeknya hanya empat simpangan.
Begitupun data LKPJ Bupati Buton Tengah tahun 2018, hasil paripurna menyepakati anggaran proyek tersebut sebesar Rp 4 miliar namun pelaksanaannya berubah menjadi Rp 6,8 miliar.
“Yang saya heran kok tender bisa berubah secara nominal loncat menjadi Rp 6,8 miliar yang anggaranya sudah diparipurnakan seharusnya hanya Rp4 miliar berarti ada permainan Rp 2,8 miliar rupiah,” imbuhnya.
Bupati dan Legislator Diduga Terlibat
Jerry pun menduga, ada aktor yang memainkan kebijakan dilingkup elit Buton Tengah secara terselubung sehingga terjadi hal tersebut.
“Ini ada permainan terselubung yang dilakukan secara masif dan sistematis,” sinisnya.
“Saya menduga Bupati Buton Tengah terlibat dalam skandal korupsi proyek Simpang Lima Labungkari bermain api dalam hal ini. Ini melanggar UU Tipikor No 31 Tahun 1999 dan No 20 Tahun 200 dimana dalam hal ini sangat jelas terjadi abuse of power (penyalah gunaan kekuasaan),” jelasnya.
Karenanya, Jerry meminta kepada KPK untuk segera turun ke daerah mengusut kasus ini, dan memanggil oknum (pejabat elit buton tengah) terkait.
“Kami minta agar KPK turun (ke daerah). Panggil oknum-oknum terkait khususnya Bupati Buton Tengah, Legislator bahkan kontraktor, apalagi validitas data ada sama yang bersangkutan,” pintanya.
“Kan kalau sudah ada alat bukti apalagi dua alat bukti sudah kuat untuk menjerat oknum tersangka tersebut,” tutupnya. (***)