Jakarta – Ketua Forum Silaturahmi DPD II Se-Indonesia Partai Golkar, Muntasir Hamid mengatakan, Forum Silahturahmi DPD II se-Indonesia tidak sepakat dengan desakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang selalu disuarakan oleh beberapa kader Golkar untuk melengserkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical).
“Atas nama Ketua Forum Silahturahmi DPD II se-Indonesia memberitahukan kepada seluruh tanah air, setelah membaca situasi kondisi dan membaca keputusan Munas di Pekanbaru tentu tidak ada lagi yang disebut dengan Munaslub di Golkar, itu membuat kehancuran partai,” katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (30/7/2014).
Muntasir juga mengajak kader Golkar di seluruh tanah air untuk bersatu. Hal itu untuk mendukung Ical sampai munas tahun 2014 dan Koalisi Merah Putih sebagai bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
“Di seluruh tanah air mari kita bersatu. Ketua umum kita bukan malaikat, apapun konsekuensinya ARB tetap kita antar sesuai dengan amanah yang disampaikan di munas Pekanbaru. Jangan jadikan ARB seperti jadi jalur Gaza diserang terus di bulan fitri ini,” tegasnya.
“Golkar tetap mendukung koalisi Merah Putih. Capres kita Prabowo-Hatta,” lanjut Muntasir.
Dia menambahkan, ada pengkhianatan yang terjadi di tubuh Golkar dari orang terdekat Ical sendiri. Oleh karena itu, DPD II Golkar se-Indonesia meminta Ical untuk mengambil langkah konkrit, salah satunya memecat Agung Laksono dan seluruh kader yang membangkang keputusan partai.
“Di tubuh partai Golkar ada pengkhianatan. Pengkhianatan kita dari orang terdekat ARB. Kita meminta ketua umum untuk mengambil langkah kongkrit. Kita merekomendasikan untuk memecat Agung Laksono dan siapapun pengurus yang membangkang pada masa pencalonan Koalisi Permanen supaya dipecat,” paparnya.
Muntasir membeberkan Forum DPD II menganggap langkah paling tepat pasangan Prabowo-Hatta yang memasukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), itu adalah langkah demokrasi. Menurutnya Prabowo dikalahkan secara sistemik, dan dia yakin MK mengabulkan gugatan tersebut.
“Saya yakin MK mengabulkan permintaannya. Saya mengimbau koalisi ini betul-betul permanen, teman-teman di daerah tenang, jangan bersikap anarkis dan kita mendukung sepenuhnya (Prabowo-Hatta) dari forum silahturahmi,” bebernya.
Muntasir mengungkapkan, jika langkah gugatan di MK gagal maka pilihan terbaik adalah tetap di Koalisi Permanen sebagai oposisi. Muntasir menegaskan, langkah ke MK ini adalah pelajaran memperjuangkan demokrasi dari Prabowo ke rakyat.
“Kita tidak bicara gagal, seandainya gagal di MK. Saya pikir langkah yang diambil tetap Koalisi Permanen yaitu oposisi. Ini bagaimaa menegakkan Demokrasi ke rakyat. Langkah yang diambil Prabowo ke MK untuk itu,” tutupnya.  (ugo/okezone)