Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Provinsi Banten, kirim 12 staf Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) pemko setempat, belajar pengelolaan pelayanan satu pintu ke Payakumbuh, selama dua hari, Kamis-Jum,at (5-6/12). Di Kota Batiah, rombongan tamu diterima Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Elzadaswarman, Skm, MPPT, di gedung kantornya yang baru di Jalan Pasar Ibuh Timur.
“Kami sengaja datang ke Payakumbuh, belajar cara memberikan pelayanan terbaik kepada calon investor atau pelaku ekonomi mikro, kecil dan menengah serta pemilik modal nasional. Karena, dalam soal pelayanan ini, Payakumbuh terbaik di Indonesia,” ucap ketua rombongan Drs. Hadi Subagja, M.Pd, menyampaikan rencana kunjungannya ke Payakumbuh, Jum’at (6/12).
Dikatakan, di Tengerang Selatan, unit kerja yang menangani penanaman modal (KPMD) baru setingkat eselon III. Beda kelas dengan Payakumbuh yang sudah berstatus badan (BPM-PTSP) setingkat eselon II. Untuk meningkatkan kewibawaan lembaga, ucap Pak Zed, panggilan akrab Kepala BPM-PTSP Payakumbuh kepada tamunya, Pemko Tangerang Selatan harus merobah status, dari kantor menjadi badan. Kalau level kantornya setingkat eselon III, sulit berkoordinasi dengan unit kerja lainnya yang berstatus eselon II, katanya.
Dikatakan, BPM-PTSP Payakumbuh sudah melayani 75 jenis pelayanan perizinan. Warga tak ada lagi yang berurusan ke SKPD teknis dalam pengurusan perizinan. Semuanya, dilayani di kantor BPM-PTSP. “Untuk menarik perizinan yang ada pada setiap SKPD itu ke BPM-PTSP tak mudah, perlu komitmen yang tinggi dari kepala daerah serta kewibawaan lembaga yang menjalaninya,” sebut Zed.
Menurut Hadi Subagja, banyak pelajaran yang dapat ia petik selama berguru ke Payakumbuh. Karena itu, sebagai kota penerima penghargaan Investment Award Terbaik Pertama di Indonesia, wajar kami datang kesini (Payakumbuh, Red), sembil memberikan apresiasi buat jajaran BPM-PTSP Payakumbuh,” sebut Hadi.