oleh: Riza Amelia, S.Pd.
(Ketua Umum PC IMM Solok)
Bismillahirrohmanirrahim. Dengan segala ketulusan ketulusan dan kecintaan kepada Kabupaten Solok, demi kesetiaan serta pengabdian kepada Ibu Pertiwi. Semuanya berlalu begitu saja tanpa rasa berdosa merayakan kemerdekaan di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Solok 18 Agustus 2021.
Tahun 2019 lalu, masih ingatkah tuan dan puan terhormat begitu lantang gemuruh berkampanye dan berjanji untuk membawa Kabupaten Solok lebih maju? Bahkan lebih keras dari petir!. Tapi kami yakin masih ada di antara tuan dan puan yang masih ada kebijaksanaan di dalam hatinya.
Belakangan ini di media sosial, bahkan dalam suasana kemerdekaan RI ke 76 pun masyarakat Kabupaten Solok di hadiahi dengan tontonan² yang tidak baik. Yakni; Anggota Dewan kita yang berkelahi, melempar microfon, memecahkan asbak, caci maki, dan membalikkan meja.
Memang luar biasa. yang katanya mempunyai gagasan dan argumentasi berdasarkan kepada aspirasi masyarakat Kabupaten Solok. Semuanya terlihat seperti sedang goyang dua jari.
“Politik bukan lah perebutan kekuasaan bagi partainya masing-masing, bukan persaingan untuk menonjolkan ideologinya sendiri-sendiri, tetapi politik untuk menyelamatkan dan menyelesaikan revolusi Indonesia”. -Ir. Soekarno
Seharusnya yang disampaikan Bung Karno ini menjadi dasar untuk berpijak bagi pemimpin disetiap daerah dalam mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat.
Bapak dan ibuk pimpinan Kabupaten Solok yang terhormat. Tahun lalu, kita masyarakat Kabupaten Solok juga telah melakukan pemilihan kepala daerah dan yang pastinya juga memiliki tujuan yang sama untuk Kabupaten Solok lebih maju. Secara sah beberapa bulan yang lalu kita sudah memiliki bupati dan wakil bupati yang baru. Terlalu singkat rasanya kalau ingin berkomentar terhadap kinerja kepala daerah yang baru. Namun sudah melihatkan kinerja yang baik.
Namun polemik antara pejabat tinggi Kabupaten Solok beberapa waktu belakangan ini telah memperlihatkan citra yang kurang baik. Jika ini terus berlangsung dan tidak ada penyelesaian kedua belah pihak, maka akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sosial, ekonomi dan politik masyarakat Kabupaten Solok.
Untuk itu kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Solok meminta kepada kedua belah pihak (Bupati Solok dan ketua DPRD Kab. Solok) untuk mengakhiri perseteruan ini “Islahlah”. Dan letakkan kepentingan Rakyat Kabupaten Solok di atas kepentingan kelompok. Dan memberikan contoh Dan tauladan yang baik untuk masyarakat kabupaten Solok.
Bupati dan Wakil Bupati Solok, serta Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Solok yang dirahmati Allah. Bapak ibuk di pilih untuk bekerja demi kebaikan dan kemajuan Kabupaten Solok, bukan untuk perseteruan yang berkepanjangan. Sesungguhnya bekerja untuk menghasilkan kebijakan yang pro rakyat adalah tujuan yang mulia. Di pilih dengan menghabiskan anggaran yang sangat besar. Setidaknya jangan lukai perasaan rakyat dengan sikap yang kurang baik.
Mari Kita Berdoa kepada tuhan supaya daerah Kita ini diberikan keamanan Dan kesejahteraan. Para pengemban amanah rakyat diberikan kejujuran, keadilan, Dan kebijaksanaan.
Wasslamualaikum wr wb
(IMM Cab Solok).