Sijunjung,BeritaSumbar.com,-Sempat tertahan selama 2 (dua) jam di tol Pekan Baru-Dumai, akhirnya Tim Kewaspadaan Dini Ranah Lansek Manih berhasil merapat di Kota Tanjung Balai dengan Selamat siang ini.
Dalam perjalanan dari Sijunjung sampai ke kota Pekanbaru rombongan studi komparatif Sebanyak 19 (Sembilan belas) orang anggota Kewaspadaan Dini Kabupaten Ranah Lansek Manih, dihadang hujan lebat, diperkirakan lampu senja dan lampu rem bagian belakang bus yang dipakai rombongan mengalami gangguan, sehingga tidak hidup. Sewaktu masuk jalur tol, maka mobil tidak bisa masuk tol, kartu yang dipergunakan tidak merespon, gara- gara kerusakan lampu mobil tersebut.
Akhirnya, mobil keluar dari jalur tol untuk mencari bengkel dinamo melakukan perbaikan. Setelah berputar -putar akhirnya bisa bertemu dengan mas Tono ahli perkabelan listrik mobil.Sekitar dua jam tim berhasil melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara, untuk Menambah referensi dalam rangka kewaspadaan ini, kata Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Sijunjung Adie Warman, Senen malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Pemerintah daerah kabupaten Sijunjung khusus Tim Kewaspadaan Dini perlu banyak belajar dengan daerah yang memiliki problem lebih komplit. Sesuai dengan yang berada di Asahan dan Tanjung Balai, bagaimana pola dan strategi mereka dalam mengatasi persoalan yang akan muncul dan mencari solusi dari masalah yang sudah terjadi.
Kiat dari kedua daerah inilah yang kita timba ilmunya untuk bisa kita terapkan di Ranah Lansek Manih. Pemerintah Daerah Asahan dan Tanjung Balai,mereka itu memiliki aktivitas kasus lebih tinggi karena daerah-daerah yang padat penduduk dan heterogen. Sementara kita kabupaten Sijunjung berada di lingkup yang paling kecil walaupun heterogennya berada di kecamatan Kamang Baru yang dihuni masyarakat dari daerah bekas Transmigrasi dari berbagai suku bangsa.
Untuk itu perlu kita studi kooperatif dalam menghadapi dan menambah pengalaman tim ini bagaimana antispasi tim kewaspadaan Dini dan mencegah konflik sosial lainnya. Sasaran pertama Kabupaten Asahan yang kedua kota Tanjung Balai.
Alasan kita mencari dua daerah ini, karena kita anggap kedua daerah ini, rawan konflik sosial dan konflik politiknya lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Sijunjung,kata Kakankesbangpol. Tim kita 19 orang terdiri dari intel Polres Intel Kodim, Intel Kejaksaan berserta anggota, kemudian dari media peserta kesbang sendiri selaku leding sektornya.kata Adie.
Tim ini berangkat pukul 10.00 WIB Senin (5/6), sudah sampai pukul 1.00 WIB di hotel Sanggie Tanjung Balai. Besok Rabu (7/6) langsung kita beracara dengan Kabupaten Asahan yang ditunggu oleh wakil bupati Kabupaten Asahan di Kota Kisaran dan Kota Tanjung Balai. tambah Adie(Alim)