Oleh: Dr. Ely Vebriyanti, S.Pt., MP.
Dosen Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Pupukkompos adalah salah satu jenis pupuk organik yang sudah dikenal dan mudah didapat dimasyarakat, khususnya yang aktif bergerak pada bidang pertanian.Pupuk komposberasal dari penguraian sampah organik seperti dedaunan. Proses pembuatan pupuk kompos ini melalui proses fermentasi dan pengomposan.
Proses fermentasi dilakukan dengan bantuan mokroorganisme pengurai dan yang biasa digunakan adalah Effective Mikroorganisms (EM4). Ini merupakan mikroorganisme yang sudah lengkap dan sangat baik untuk mempercepat proses penguraian. Sementara Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tambahan EM4 maka pengomposan terjadi lebih cepat. Proses pembuatan dan kandungan hara yang cukup yang terdapat dalam kompos membuat banyak petani mulai tertarik menggunakan pupuk organik ini.
Bebarapa bahan yang dapat diolah dan ditambahkan untuk pembuatan pupuk organic adalah diantaranya sisa tanaman, kotoran hewan, kulit telur, ampas kopi, sayur dan buah, sampah rumah tangga dan lain-lain.
Jenis-jenis Pupuk Kompos
Ada beberapa jenis pupuk kompos ini. Pertama, dilihat dari proses pembuatannya yaitu ada kompos aerob dan anaerob. Kedua, dilihat dari dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme. Ketiga, dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair. Berikut ini beberapa contoh dari jenis-jenis yang umum dipakai.
1. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen. Bahan baku utama pembuatan pupuk aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. Proses pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.
2. Pupuk bokashi
Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan efektif.
3. Vermikompos
Vermikompos merupakan salah satu produk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan vermikompos. Jenis organisme lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belatung (maggot black soldier fly).
4. Pupuk organik cair
Pupuk organik cair dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif diberikan pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem hidroponik). Penyemprotan pupuk organik cair pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat. Pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat. Umumnya pupuk organik cair ini dilarutkan dengan sejumlah air sebelum diberikan pada tanaman.
Selain itu pupuk kompos bermanfaat bagi tanaman diantaranya :
- Meningkatkan kualitas tanah. Kompos ini akan dapat mengembalikan bahan organik ke tanah dan meningkatkan kesuburannya.
- Meningkatkan pertumbuhan tanaman.
- Melindungi tanaman dari penyakit, hama, dan gulma.
- Mengurangi penggunaan pupuk kimia.
- Meningkatkan kualitas produk tanaman.
- Memperkuat akar tanaman.
Gambar. Pupuk Kompos (Dokumentasi pribadi)