PT Berdikari (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kirim 4 stafnya ke Payakumbuh, Rabu (22/1). Kunjungan pihak PT Berdikari itu, dalam rangkaian menindaklanjuti perjanjian kerjasama Pemko Payakumbuh dengan PT Berdikari dalam pembenagunan peternakan, yang telah disepakati dalam acara Hari Pangan Sedunia di Padang, 31 Oktober 2013.
Selama di Payakumbuh, keempat staf PT Berdikari, di antaranya Kepala Divisi Perdagangan Erni, bersama Hasbi dan Hasni itu, dibawa Walikota Payakumbuh Riza Falepi bersama Kadis Perikanan dan Peternakan, Ir. Depi Sastra, ke Rumah Potong Hewan (RPH) Modern milik UPT Provinsi Sumatera Barat, di Kelurahan Kotopanjang Payobasung, Kecamatan Payakumbuh Timur. Saat ini, pihak UPT RPH, tengah memacu penyelesaian lantai beton buat pemasangan mesin potong bernilai puluhan miliyar rupiah itu.
Kedatangan staf PT Berdikari, ingin menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun industri peternakan di kota ini, melalui penyediaan protein yang berkualitas. PT Berdikari, dikatakan, sudah siap memasok 20.000 ekor sapi dari Australia untuk kelompok tani di Payakumbuh serta kota/kabupaten lainnya yang tergabung dalam perjanjian klauser Tri Arga Sumatera Barat.
Daerah yang tergabung dalam klauser Tri Arga, Tanah Datar, Agam, Limapuluh Kota, Bukittinggi, Padangpanjang serta Payakumbuh. “Jika kita siap, termasuk kota/kabupaten klauser Tri Arga, pertengahan tahun ini, 20.000 sapi tersebut sudah sampai di Payakumbuh, sebut Walikota Riza Falepi saat dihubungi, Kamis (23/1).
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Depi Sastra, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi tentang kerjasama pemko dengn PT Berdikari kepada kelompok peternak di kota ini. Dua kelompok ternak yang lumayan besar di Payakumbuh, sudah siap mengaplikasikan kerjasama dimaksud. Kedua kelompok itu, Keltan Mitra Mandiri dan Keltan Padang Aua di Kecamatan Payakumbuh Selatan dan Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.
Menurutnya, kelompok peternak di Payakumbuh akan kewalahan memenuhi suplai sapi yang akan dipotong di RPH Modern. Karena kebutuhannya, antara 50 sampai 100 sapi per hari. Daging sapi yang diproses di RPH, dipacking untuk selanjutnya akan dipasarkan diberbagai supermarket. Tidak tertutup kemungkinan, juga akan diekspor ke negara tetangga.
Kerjasama Pemko Payakumbuh dengan PT Berdikari itu, sebut walikota, harus ditangkap positif oleh masyarakat. Warga secara berkelompok dirangsang untuk membuka usaha peternakan secara professional, dibawah pembinaan Dinas Perikanan dan Peternakan Payakumbuh. Suatu saat nanti, katanya, Payakumbuh salah satu daerah sentra ternak yang besar di Sumatera Barat, simpul walikota. (red)