31 C
Padang
Kamis, Februari 13, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Menanam Bunga Krokot, Hobi Membawa Berkah Ditengah Pandemi Covid-19
M

Kategori -
- Advertisement -

Padang,BeritaSumbar.com,- Di masa pandemi Covid-19, banyak orang yang boring akan keadaan yang tak lazimnya seperti saat ini, hanya berdiam dan hampir semua aktivitas dilakukan di rumah. Mulai dari kegiatan kantor, sekolah daring, kuliah daring, bahkan hampirnya itu abis layar laptop atau hp setiap harinya. Keadaan ini dirasakan juga oleh salah satu ibu rumah tangga yang merangkap sebagai mahasiswa program Doktor dan dosen di salah satu perguruan tinggi ternama Sumatera Barat.

Panggil saja namanya bu Silvi. Wonder woman satu ini tidak mau larut dalam keadaan pandemi covid-19 ini. Berawal dari hobi menanam bunga dan memiliki background pertanian, tiba-tiba hobi itu berubah menjadi bisnis di masa pandemic covid-19 ini.

Kali ini saya, jatuh cinta dengan Bunga Krokot yang dikenal dengan sebutan bunga “Pukul Sembilan atau Rose Moss (Portulaca grandiflora)”. Bunga krokot atau bunga pukul Sembilan mempunyai bentuk dan warna yang sangat cantik. Beraneka ragam warna dari bunga krokot ini, seperti merah, putih, pink, kuning, salam, orange, dan lain-lain. Selain itu, karena ukurannya yang kecil dan tidak membutuhkan perawatan ekstra, sehingga sangat cocok dijadikan pilihan bagi anda yang ingin mempercantik pekarangan rumah.

Berikut adalah klasifikasi bunga krokot :

Kingdom (Dunia/Kerajaan)     : Plantae (Tumbuhan)

Divisi (Pembagian)                  : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

Class (Kelas)                            : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Ordo (Bangsa)                        : Caryophyllales

Famili (Suku)                           : Portulacaceae

Genus (Marga)                        : Portulaca

Spesies (Jenis)                         :Portulaca oleracea L.           

Tumbuhan semusim ini dapat tumbuh antara 15 cm – 30 cm dengan batang basah dan sering bercabang mulai dari pangkal, batangnya tumbuh tegak atau sebagian terletak di permukaan tanah.Tanaman ini dipelihara sebagai tanaman pinggir di taman-taman, dan terdapat dari dataran rendah sampai 1.400 m di atas permukaan laut. Daunnya tunggal, tebal berdaging, berbentuk bulat silindris dengan panjang 1 – 3,5 meter berujung tumpul, sedangkan bunganya berkelompok 2 – 8 di ujung batang, mekar pada pagi hari dan layu menjelang sore, warna bunganya merah, putih, oranye atau kuning. Perbanyakan umumnya secara vegetative, karena karena bunganya jarang tumbuh menjadi buah serta menghasilkan biji. Beberapa kultivar menghasilkan biji dan berbagai kultivar baru dihasilkan dari persilangan-persilangan yang dilakukan terhadapnya.

Di Indonesia, khususnya Sumatera Barat jenis bunga ini belum begitu popular, banyak masyarakat awam yang bahkan belum pernah mendengar nama bunga krokot/bunga pukul Sembilan. Padahal dalam keseharian, mereka pernah melihat bunga ini sebelumnya. Di kampung-kampung atau desa, bunga krokot/rose moss ini bisa ditemukan tumbuh liar, bahkan sering dianggap gulma atau tanaman liar.

Namun di tangan ibu ini, bunga krokot ini menjadi berkah tersendiri di masa pandemic covid-19 ini. Kegiatan yang biasanya hanya bermain bersama anak-anaknya di pantai purus padang setap hari minggu, sekarang bisa sekalian dimanfaatkan untuk berjualan (bisnis) bunga krokot yang cantik-cantik ini. Harga yang ditawarkan pun murah meriah, hanya dibandrol mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp 30.000,-. Bagi saya pribadi, bukan untung yang besar saya cari, tetapi berjualan bunga itu merupakan salah satu kegiatan refreshing keluarga di masa pandemi ini. Biasanya hasil jual bunga krokot itu saya berikan ke anak-anak untuk menambah isi celengan anak-anak. Tidak ada rasa malu terlintas di kepala, karena kegiatan yang saya lakukan itu halal. Ibarat pepatah: “sekali dayung, dua pulau terlampau”, ujar ibu Silvi.

Selain itu, moment ini bagi bu Silvi juga merupakan ajang pembuktian teori yang diajarkan ke mahasiswanya. Mulai dari menyediakan media, hingga praktek kewirausahaannya. Jadi, tidak hanya sekedar mengajarkan teori perkuliahan via daring di masa pandemi covid-19 ini. Sehingga mahasiswanya bisa lebih semangat untuk praktek bertanam di rumah masing-masing.

Tidak hanya, bunga krokot yang dijual, tetapi juga ada beberapa bunga cantik lainnya seperti bunga mawar, bunga melati, bunga lidah mertua, hingga jahe merah.

Protret salah satu dosen pertanian di Pantai Purus Padang dalam mempraktekkan teori yang diajarkan ke mahasiswanya, mulai dari cara budidaya hingga bisnis kewirausahaan

Selain karena warnanya yang cantik-cantik, alasan lain saya menyukai bunga krokot ini karena manfaatnya bagi kesehatan. Hal tersebut dikarenakan tanaman ini mengandung beberapa zat seperti: omega-3, magnesium, mangan, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, betacyanin, betanin sehingga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti: sakit tenggorokan, memar, radang kulit, disentri, ambeien, diare, penurunan berat badan, penyakit lambung dan usus, mencegah stroke dan serangan jantung, menjaga kesehatan mata, dan menghambat pertumbuhan tumor dan anti kanker.

Oke sahabat, itulah serba-serbi mengenai beberapa bunga krokot/pukul sembilan. Semoga bisa menambah wawasan dan menginspirasimu untuk menghias rumah dengan si cantik krokot ini.

Oleh: Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img