Jakarta – Kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Fahri Hamzah ke Biak, Papua membawa banyak catatan penting untuk dikaji lebih lanjut oleh pemerintah dan pengambil keputusan tingkat daerah maupun pusat. Terutama kaitannya dengan perhatian pusat yang dirasa masih sangat kurang sampai saat ini.
Fahri Hamzah bersama rombongan termasuk Anggota Legistlatif asal Papua melakukan kunjungan 3 hari mulai 31 Oktober sampai 2 November di Biak, Papua untuk mendengarkan aspirasi pemerintah dan masyarakat. Agenda kunjungan yang utama adalah rencana strategis Kabupaten Biak untuk menjadi ‘international hub’ dan pembangunan berkelanjutan yang berfokus ke pariwisata dan agrobisnis.
Selain melakukan pertemuan intensif dengan pihak pemerintah Kabupaten Biak & Numfor, Fahri Hamzah juga melakukan pembukaan Pesta Budaya dalam rangka Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua III. Kunjungan lapangan juga dilanjutkan ke bekas perusahaan pengolahan ikan terbesar di Biak, bekas hotel bintang 5 di Marauw dan ke bekas lapangan terbang Amerika di Pulau Owi yang pernah beroperasi saat perang Pasifik tahun 1945.
“Kita harus menyeret perhatian & keberpihakan pusat (pemerintah RI – red) ke wilayah timur, dalam bentuk komitmen anggaran, rencana pembangunan berkelanjutan ke wilayah timur terutama Papua. Kita tidak perlu khawatir tentang separatisme karena yang penting masyarakat sejahtera maka isu itu (separatisme) tidak ada lagi. Contohnya Biak ini, sejak dahulu adalah kota internasional yang menjadi hub untuk seluruh Pasifik. Itu harus kita bangun kembali,” kata Fahri.
Dalam kesempatan lain saat melakukan kuliah umum di Kampus IISIP Yapis Biak, Fahri Hamzah mengajak pemuda terutama mahasiswa untuk meletakkan cita-cita setinggi-tingginya dan meningkatkan kapasitas diri agar bisa mengelola Papua bahkan Indonesia yang kelak akan menjadi sentrum energi, mineral dan pangan dunia.