30 C
Padang
Sabtu, Juni 14, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Jakob Oetama; Tokoh Wartawan Legendaris
J

Kategori -
- Advertisement -

Di tahun 2018 dalam Rangkaian Acara Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas ketika itu, salah satu narasumber kunci Usman Kansong Direktur Pemberitaan Media Indonesia pernah menceritakan, kalau tidak salah, beliau bercerita soal siapa tokoh panutan dalam dunia jurnalistik ketika itu, spontan argumentasi beliau tentang Jakob Oetama dan sejarah perjuangan menggeluti dunia kewartawanan. Setelah beberapa jam, saya Searching tentang Jakob Oetama melalui laman Wikipedia. Alhasil, saya menemukan bahwa beliau merupakan salah satu pendiri media nasional Kompas yang memuncaki nomor 1 di Indonesia. Dari situ, mulai tertarik dan banyak belajar tentang dunia jurnalisme dan perkembangan dari masa ke masa.

Kemudian, di tahun yang sama, saya juga menghadiri Hari Pers Nasional yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Danau Cimpago, Taplau, Kota Padang. Tapi, saya tidak ikut masuk kedalam karena harus menggunakan identitas berupa kokarde. Saya hanya menyaksikan dari luar dari awal kegiatan hingga Presiden Jokowi menutup acara dan keluar. Setelah pejabat, tamu undangan dan duta besar Negara tetangga keluar, saya masuk kedalam. Saya melihat banyaknya buku yang tercecer dan berserakan karena banyaknya buku yang diletakkan ditiap-tiap kursi oleh panitia, maka saya berinisiatif untuk mengambil buku itu sebanyak mungkin sesuai kemampuan. Alhasil, saya dapat buku 2 karung lebih yang buku itu berjudul Melayat ke Barat; Adinegoro, bukunya tebal. Dua ruas ujung telunjuk saya.

Saya baca buku itu, bahwa Adinegoro merupakan tokoh pers asal Sumbar yang kemudian dianugerahi sebagai pelopor pers Indonesia tahun 1974. Satu hal yang diketahui, sedikit-banyak ilmu jurnalistik yang didapatkan Jakob Oetama berasal dari Adinegoro dan menjadi rujukan dalam beberapa penulisan. Pemikiran dan jalan jurnalistik Jakob Oetama sedikit-banyak menjadikan Adinegoro sebagai Guiden dalam melihat empiric Historic dari zaman ke zaman.

Dari dua peristiwa tersebut, banyak pelajaran yang saya petik bahwa kesuksesan Jakob Oetama dalam dunia jurnalis merupakan hasil kerja dan semangat tokoh-tokoh pers yang mempengaruhi warna pemikiran serta keuletan dalam merekah berita dilapangan. Saat ini hampir semua tokoh pers, pejabat di Jakarta dan handai taulan memberikan kata duka bagi JO karena jasa dan tekad baja beliau masyarakat Indonesia bisa menikmati Harian Kompas setiap hari dengan data akurat, berimbang dan tidak menimbulkan letupan diberbagai kalangan. Pemilihan diksi kata Kompas sangat sejuk tidak meledak-ledak karena biasanya media banyak menggunakan kata-kata yang memprovokasi tapi tidak dengan Kompas.

Termasuk Presiden Joko Widodo di postingan Instagram memberikan ucapan terakhir kepada tokoh pers banyak jasa ini, beliau telah khatam dengan berbagai berita, baik itu politik, sosial, budaya, keamanan, militer dan sederet lainnya karena beliau hidup di tiga zaman dengan macam ragam kisah dan kejadian yang telah dinikmatinya. Dunia jurnalistik seakan menjadi gelap karena kepergian pioneer pers satu ini. banyak opini, cerita pejabat, ucapan belasungkawa, pengalaman pribadi di mesin pencarian tentang Jakob Oetama beberapa hari ini.

Mungkin, tiga hari kedepan pemberitaan masih tentang Jakob Oetama yang terus terkonfirmasi di laman pencarian. Berupa; cerita, perjalanan, kisah hidup, pengalaman seseorang yang pernah berinteraksi langsung dengan beliau, karakter beliau, dan sederet cerita yang tak lekang dan terus hangat mengalir untuk diceritakan. Cita-cita, kesederhanaan, kepiawaian dan nilai humanis yang terus beliau sampaikan diforum-forum. Semua itu penuh pelajaran yang dapat digenggam dari seorang Jakob Oetama. Selamat Jalan, JO.

Oleh :Muhammad Irsyad Suardi
Mahasiswa Pascasarjana Sosiologi Universitas Andalas

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img