Limapuluh Kota,Beritasumbar.com, -Bersama komunitas Palanta Aksi Sosial (PAk’Sa) Luak Limopuluah Yayasan Ibrahim Tan Malaka (Ibratama) bakal menggelar kegiatan diskusi publik guna membahas soal jaringan internasional dan kompetensi menulis. Dalam acara melalui kerjasama Basnur Academy dengan Yayasan Ibratama dan PAk’Sa itu, diketahui bakal mendatangkan mantan diplomat RI, Al Busyra Basnur.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan Ibratama yang merupakan sekaligus koordinator PAk’Sa, Ferizal Ridwan, kepada sejumlah wartawan di Cafe Payo Ngopi kawasan Payolinyam, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Selasa (29/4).
Dijelaskan Ketua Panitia Diskusi Publik, Oktaviandi, kegiatan tersebut diselenggarakan sekaligus dalam rangka hari pendidikan nasional dan juga 100 tahun buku ‘Naar De Republik’ yang merupakan karya tokoh pahlawan kemerdekaan, Ibrahim Tan Malaka.
“Peserta dalam kegiatan akan meliputi seluruh komunitas PAk’Sa, lebih khusus generasi muda seperti karang taruna dan mahasiswa serta para jurnalis,” kata Oktaviandi didampingi koordinator panitia lainnya, Desmar Ayudi dan Aking Romi Yunanda.
“Jadi, sasaran acara ini lebih bagaimana kita dapat memberi penguatan secara kapasitas SDM, terutama dalam menggali ilmu dan membangkitkan kompetensi dalam membangun jaringan international, termasuk kompetensi menulis di media massa,” jelasnya.
Oktaviandi menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan ratusan undangan kepada peserta kegiatan diskusi publik dimaksud. Menurut rencana, kegiatan tersebut akan dilangsungkan pada Rabu tanggal 7 Mei 2025 mendatang, yang bertempat di gedung IPHI Tanjung Pati, Kecamatan Harau.
Narasumber dalam acara tersebut juga sudah dihubungi yaitu Al Busyra Basnur yang sudah memastikan diri untuk hadir sebagai pembicara sekaligus pemateri.
Menurut Ferizal Ridwan, Al Busra Basnur adalah seorang diplomat Indonesia yang sejak Maret 2019 menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia merangkap Republik Jibuti dan Uni Afrika di Addis Ababa.
“Beliau putra daerah kita yang berasal dari Nagari Andiang, Kecamatan Suliki. Beliau pernah bekerja sebagai seorang wartawan media cetak di Sumbar, juga pernah menulis untuk majalah Detektif Romantika dan Selekta. Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas dan sudah berkecimpung di jurnalistik semenjak SMA. Kemudian Pak Basnur juga menyelesaikan studi masternya di Universitas Santo Tomas, Filipina,” sebutnya.
Sebelumnya, Al Busyra Bahnur pernah bertugas di Konjen RI di Houston, Amerika Serikat, periode 2010-2013. Pada Januari 2018, Menlu Retno Marsudi melantiknya sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik di Kemenlu. Berdasarkan autobiografinya, Al Busyra Basnur dilahirkan di Nagari Andiang, Kecamatan Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, pada 20 Juli 1960.
“Nah, kebetulan hari ini beliau sudah pensiun tugas, dan saat ini beliau aktif menjadi pembicara, motivator dan banyak mengisi kegiatan seperti diskusi publik, seminar dan mengisi kuliah umum di kampus-kampus se Nusantara. Mudah-mudahan, kegiatan diskusi publik nanti dapat menjadi sumbangsih pemikiran beliau di kampung halaman, terutama bagi masyarakat dan para generasi penerus bangsa,” imbuh Ferizal Ridwan, yang merupakan pemilik gelar kehormatan YM Sultan Purnama Agung dari Kerapatan Raja-Raja Lampung. (*)