25 C
Padang
Kamis, November 7, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

DPRD Padang Panjang Pertanyakan Besaran SilPA
D

Kategori -
- Advertisement -

Padang Panjang – DPRD Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), mempertanyakan besarnya Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SilPA) pemerintah setempat pada tahun anggaran 2014.

“SilPA mencapai Rp150 miliar, kami sudah menanyakan hal itu pada rapat paripurna pemandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Padang Panjang 2014,” kata Anggota DPRD Padang Panjang Hendra Saputra di Padang Panjang, Jumat.

Kota Padang Panjang, kata dia, memiliki SilPA pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp150 miliar akibat lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah terhadap sejumlah kegiatan pemerintahan.

“Kondisi itu juga berakibat kepada laporan keuangan daerah yang mengalami penurunan predikat Wajar Tanpa pengecualian (WTP) menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRD Padang Panjang lainnya Novi Hendri, membengkaknya SilPA itu, sehingga banyak program prorakyat yang telah disepakati sebelumnya, tidak bisa berjalan sesuai dengan perencanaan.

“Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, sehingga banyak program kemasyarakatan yang tidak terealisasi,” sebutnya.

Sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) melebihi target yang di rencanakan. Dimana awalnya sebesar Rp 46,7 miliar dapat di realisasikan sebesar Rp51,6 miliar atau 110,44 persen yang tedapat dari pajak retribusi daerah, hasil pengolahan kekeyaan , dan pendapatan lain-lain yang sah.

Menurut kami apakah perencanaan yang kurang baik atau ketidak tahuan terhadap potensi daerah, sehingga peningkatannya begitu besar karena selalu menetapkan target pendapatan lebih rendah dari potensi yang ada, ujarnya.

Sehubungan dengan belanja darerah Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2014 secara keseluruhan, dianggarkan sebesar Rp544.6 miliar dengan Realisasi Rp 406.6 miliar atau 74,66 persen. Sedangkan belanja tak terduga di anggarkan sebesar Rp1. miliar dengan realisasi Rp 0.

Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis menanggapi pertanyaan dari anggota DPRD setempat kalau SilPA yang terjadi tersebut karena tidak dapatnya terealisasi beberapa kegiatan.

“Kegiatan yang tidak dapat terealisasi tersebut diantaranya, pengadaan tanah, pengadaan peralatan dan mesin, gedung dan bangunan termasuk rencana penyertaan modal,” katanya.

Langkah untuk mengurangi SilPA sampai batas tertentu jelas dia, dengan menyiapkan perencanaan yang lebih baik, rasionallisasi anggaran dan membangun komitmen dengan seluruh pengguna anggaran.

“Itu bertujuan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan,” katanya.

(Antara/Oleh Agung Pambudi)
- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img