Lima Puluh Kota, – Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Deni Asra mendorong pemerintah daerah setempat agar segera mengambil peluang ekonomi yang ditawarkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke Payakumbuh, Selasa.
“Pak Gubernur Jawa Barat telah memberikan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Lima Puluh Kota,” katanya usai acara Bincang Santai yang dilaksanakan oleh Balai Wartawan Luak Limopuluah dengan tema “Progresivitas Ekonomi Milenial di Masa Pandemi dan Era Teknologi Industri 4.0” pada Selasa sore.
Ia menyebutkan, dari paparan pria yang akrab disapa Kang Emil itu, sekitar 50 juta penduduk Jawa Barat butuh hasil pertanian, perternakan dan UMKM dari Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pihaknya akan terus menyarankan agar pemerintah daerah untuk manangkap peluang tersebut sehingga bisa untuk pemasaran produk-produk asal Kabupaten Lima Puluh Kota.
Menurutnya, sebagai salah satu daerah penghasil telur dan beras dalam skala besar, dapat dipasarkan di Jawa Barat. Begitu juga untuk UMKM dan kuliner lainnya.
Hal itu dapat menjadi solusi pemasaran produk-produk lokal yang selama ini masih terkendala dalam pemasarannya.
Ia menambahkan, kebetulan saat ini Pemkab Lima Puluh Kota di bawah kepemimpinan Safaruddin, Dt Bandaro Rajo dan Rizki Kuniawan Nakasri juga sedang menyusun RPJMD 2016-2025, untuk itu diperlukan adanya badan usaha pemasaran produk tersebut.
“Kita ingin Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) menjadi leding sektor untuk memasarkan produk-produk Kabupaten Lima Puluh Kota ke Jawa Barat,” kata Deni yang juga ketua DPD Gerindra Lima Puluh Kota itu.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka peluang untuk pemasaran hasil produk Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta pertanian dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota untuk dipasarkan di Wilayah Jawa Barat.
“Kami punya penduduk 50 juta jiwa, jadi kami siap menampung sebanyak-banyaknya produk dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota ingin memasarkan produknya di Jawa Barat,” kata Mantan Wako Bandung itu.
Ia mengatakan produk yang siap ditampung oleh daerahnya, mulai dari hasil UMKM seperti baju, makanan, serta hasil pertanian dari kedua daerah tersebut.
“Tidak usah pikirkan tempat, nanti kami akan sediakan tempat. Tapi produknya tolong di seleksi, nanti akan kita pasarkan dan promosikan secara bersama-sama,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Menurutnya, selain jumlah penduduk yang banyak, Jawa Barat juga memiliki kunjungan wisatawan mencapai 60 juta setiap tahunnya yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk dari daerah lainnya. (Tim)