25 C
Padang
Jumat, April 19, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Sikapi Penodaan Masjid Al-Aqsha, Sejumlah Tokoh Islam Hasilkan “Risalah Al-Azhar”
S

Kategori -
- Advertisement -

Jakarta – Meningkatnya eskalasi penistaan terhadap Masjid Al-Aqsha dengan membagi tempat dan waktu, tepatnya pada Ahad (13/9) lalu oleh pihak keamanan zionis Israel dan pemukim yahudi, memicu kemarahan dunia Islam internasional. Tidak terkecuali sejumlah Tokoh Indonesia dari berbagai elemen yang mengutuk keras atas penistaan kiblat pertama kaum muslimin di dunia dengan menghasilkan “Risalah Al-Azhar”, Jum’at (18/9) di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam aksi tersebut, salah satu pengurus Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Fahmi Salim mengatakan, MIUMI menolak keras adanya penistaan Masjid Al-Aqsha oleh penjajah Israel, “MIUMI menolak keras atas pembagian tempat dan waktu pada Masjid Al-Aqsha,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan penggagas acara, Ketua Asia Pacific Community for Palestine (Aspac for Palestine) Saiful Bahri. Dalam orasinya, Saiful menyampaikan, secara waktu, zionis Israel memberlakukan jam kunjungan warganya dari pukul 7 hingga 11 siang di Masjid Al-Aqsha.

“Khusus hari Sabtu yang merupakan hari besar Yahudi, Masjid Al Aqsha akan dialih fungsikan. Serta hari-hari besar Yahudi. Di hari-hari tersebut Yahudi akan menyerang Masjid Al Aqsha dan mengusir jama’ah yang berada di dalamnya,” jelas Saiful.

Kemudian masih menurut Saiful, secara tempat, umat muslim kedepannya hanya diperbolehkan untuk mengelola bagian internal Masjid Kubah ash Shakhrah dan Mushalla Al-Marwani. “Sedangkan bagi Zionis, seluruh tempat pelataran Masjid Al Aqsha dan kawasan yang tidak beratap. Zionis Israel berencana membangun proyek besar sinagog di dalam Masjid Al Aqsha, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap Masjid Ibrahim di Hebron,” ungkapnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Sekretaris Umum KNRP Heri Efendi menyerukan kepada kaum muslimin untuk terus mendoakan para penjaga Masjid Al-Aqsha yang setiap hari terjadi pengusiran, pemukulan bahkan penembakan. “Lalu, mengutip pernyataan Syaikh Raid Shalah, apakah kita akan menunggu sampai Masjid Al-Aqsha rata dengan tanah?!,” tegasnya yang langsung disambut hadirin dengan teriakan, tidak dan bertakbir.

Di akhir aksi yang dihadiri ratusan hadirin ini, Ketua Aspac for Palestine Saiful Bahri mengatakan, kami berdoa, semoga bangsa Arab dan dunia Islam serta kaum muslimin di seluruh dunia berada dalam satu barisan mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaannya dan Masjid Al Aqsha tetap berada di bawah bendera kaum muslimin.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img